Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah harus menjadikan bencana tsunami yang terjadi di Tanjung Lesung pada akhir 2018 sebagai titik balik pembangunan infrastruktur secara masif seperti ketika yang pernah dilakukan saat pembangunan di Aceh.
Chairman Jababeka Group Setyono Djuandi Darmono menuturkan saat ini keindahan Tanjung Lesung telah dikenal ke berbagai belahan negara dunia. Bencana yang menimpa wilayah ini secara tidak sengaja juga meningkatkan informasi tentang potensi wisatanya.
"Tanjung Lesung sekarang terkenal keseluruh dunia. Pemda Pandeglang dan Gubernur Banten harus memanfaatkan kesempatan ini untuk membangun infrastruktur Banten secara besar-besaran seperti Aceh Pasca Tsunami," kata Darmono, Selasa (8/1/2019).
Menurut Darmono, perencanaan pembangunan Tanjung Lesung telah disiapkan semenjak Orde Baru di era Menteri Pariwisata almarhum Joop Ave. Kawasan ini disiapkan untuk mengimbangi Nusa Dua di Bali.
"[Pariwisata] untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Banten bagian selatan yang sangat tertinggal dibanding Kabupaten Tanggerang," katanya.
Darmono juga memastikan Jababeka Group tidak akan keluar dari kawasan ekonomi khusus pariwista ini. Apalagi perusahaan telah mengembangkan kawasan dalam jangka yang sangat panjang.
"Kami sudah mengembangkan selama 25 tahun. Hanya 8 hektare dari 1.500 hektare yang terkena [dampak tsunami]," katanya.
Untuk itu, Darmono mengharapkan bencana yang terjadi sebagai pintu untuk menyatukan semua kepentingan di Banten. Berbagai perbedaan yang selama ini menghambat dapat diurai karena menyangkut kepentingan masyarakat.
"[Jababeka Group dalam mengembangkan Tanjung Lesung] harus jalan terus dan [semua pihak harus] memanfaatkan bencana ini sebagai berkah yang terselubung menyatukan semua pemangku kepentingan," katanya.