Bisnis.com, KUPANG – Gempa bumi tektonik 5,0 Skala Richter yang terjadi di Kabupaten Manggarai Barat, ujung barat Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Senin (7/1/2019), akibat aktivitas sesar lokal.
Gempa tersebut dirasakan penduduk di Laboan Bajo dan Bima dengan skala intensitas II-III MMI (Modified Mercalli Intensity), dan di daerah Ruteng pada skala I-II MMI.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi di Manggarai Barat merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal,” kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kampung Baru Kupang, Robert Owen Wahyu di Kupang, Senin (7/1/2018), seperti dilaporkan Antara.
Pada pukul 10.48.31 WIB, wilayah Laut Flores diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan, informasi awal gempa bumi ini berkekuatan 5,0 SR, yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 4,9 SR.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,13 LS dan 119,87 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 40 km arah utara, Kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, pada kedalaman 45 km.
Menurut Robert Owen Wahyu, dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Flores ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar oblique.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 11.13 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.