Bisnis.com, JAKARTA - Sedikitnya 33 jasad telah dievakuasi dari puing-puing sebuah blok apartemen yang runtuh akibat sebuah ledakan di kota Magnitogorsk, Rusia.
Kementerian penanggulangan bencana setempat pada Rabu (2/1/2018) melaporkan ada 8 orang yang masih dalam proses pencarian yang memasuki hari ketiga.
Kementerian penanggulangan bencana sebagaimana diberitakan Reuters, Kamis (3/1/2019), menyebutkan lebih dari 900 orang dikerahkan untuk operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi.
Sejauh ini, 6 orang dilaporkan telah diselamatkan. Termasuk bayi berusia 11 bulan yang selamat setelah 35 jam terjebak di bawah reruntuhan.
Sydney Morning Herald menyebutkan bayi bernama Ivan Fokin itu kini dalam kondisi stabil meski mengalami luka serius. Ia dirawat di salah satu rumah sakit anak di kota Moskow.
Ledakan yang terjadi pada Senin pagi itu diduga disebabkan kebocoran gas. Kendati demikian, Komite Investigasi dalam laman resminya mengungkapkan bahwa penyebab ledakan masih diselidiki.
Laporan sementara menyebutkan tidak ditemukan adanya sisa-sisa ledakan dari reruntuhan. Hal ini sedikit menepis dugaan awal yang menyebut kemungkinan kebocoran gas menjadi penyebab runtuhnya gedung apartemen tersebut.
Akibat ledakan itu, 48 unit apartemen di gedung berlantai 10 di kota industri Magnitogorsk runtuh dan mengalami kerusakan berat.
Dalam beberapa tahun terakhir, insiden serupa telah beberapa kali terjadi di Rusia. Penyebabnya biasanya usia bangunan yang tua dan aturan keselamatan penggunaan gas yang buruk.