Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemilu Kongo Ricuh, Petahana & Oposisi Saling Klaim Kemenangan

Di tengah sejumlah masalah yang mewarnai pemilu di Kongo, pihak oposisi dan petahana sama-sama mengklaim kemenangan
Komisi Pemilihan Umum Kongo melakukan perhitungan suara di kota Konshasha, Minggu (30/12/2018)/Reuters-Kenny Katombe
Komisi Pemilihan Umum Kongo melakukan perhitungan suara di kota Konshasha, Minggu (30/12/2018)/Reuters-Kenny Katombe

Bisnis.com, JAKARTA - Pihak oposisi pemerintah Republik Demokratik Kongo pada Senin (31/12/2018) memperkirakan salah satu kandidatnya akan memenangkan pemilihan presiden.

Prediksi tersebut didasari perhitungan awal suara. Kendati demikian, pihak petahana tetap optimistis kandidat yang mereka usung akan memenangkan kontestasi yang diwarnai kericuhan ini.

Adu klaim antara dua pihak mewarnai pemilihan umum pyang berlangsung pada Minggu (30/12/2018).

Adapun pemungutan suara untuk memilih presiden tersebut disertai dengan sejumlah masalah seperti banyaknya penduduk Kongo yang tidak menggunakan hak pilih karena wabah Ebola, konflik, dan masalah logistik.

Pemilu kali ini merupakan peristiwa bersejarah yang menandai transisi demokratis pertama Kongodi. Pemungutan suara pada Minggu kemarin dimaksudkan untuk memilih pengganti Presiden Joseph Kabila yang telah berkuasa selama 18 tahun.

Kendati demikian, segala bentuk sengketa hasil pemilu berpotensi mengulang kekerasan yang terjadi pada pemilihan 2006 dan 2011.

Persengketaan pemilu juga dapat memicu permasalahan keamanan yang lebih luas di sekitar perbatasan Kongo dengan Rwanda, Uganda, dan Burundi, di mana puluhan kelompok milisi bersenjata aktif beroperasi.

Vital Kamerhe, manajer kampanye untuk kandidat oposisi Felix Tshisekedi, mengatakan penghitungan awal menunjukkan Tshisekedi dan kandidat oposisi utama lainnya, Martin Fayulu, memimpin dengan perolehan suara lebih dari 40%.

Dia mengatakan petahana yang diusung koalisi, Emmanuel Ramazani Shadary yang didukung oleh Kabila, hanya mendulang sekitar 13% meski sebagian besar suara masih dalam proses perhitungan.

Sementara itu, Nehemie Mwilanya, kepala staf Kabila dan anggota kampanye Shadary, mengatakan pada konferensi pers pada Senin pagi bahwa ia yakin Shadary telah menang, meskipun ia tidak memberikan angka spesifik.

"Bagi kami, kemenangan sudah dalam genggaman," kata Mwilanya sebagaimana dilansir Reuters.

Adapun hasil parsial pertama pemungutan suara diperkirakan akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Nasional Kongo (CENI) pada Selasa (1/1/2/2019).

Pemilihan umum di Kongo Minggu kemarin secara umum berlangsung damai kendati masih terdapat beberapa insiden kekerasan, termasuk bentrok di lokasi pemungutan suara di Kongo bagian timur yang menewaskan setidaknya tiga orang.

Selain itu, lebih dari 1,2 juta warga Kongo di tiga daerah basis suara oposisi juga tidak memberikan hak suara lantaran CENI membatalkan pemilihan dengan alasan wabah Ebola yang menyebar dan kasus kekerasan etnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper