Kabar24.com, JAKARTA – Pengadilan Distrik Tokyo memperpanjang penahanan mantan Chief Executive Officer Nissan Motor Co Carlos Ghosn untuk 10 hari ke depan hingga 11 Januari 2019.
Ghosn, yang ditangkap atas dugaan pemalsuan laporan keuangan dan penyalahgunaan kepercayaan, menghadapi tuduhan atas kerugian yang Nissan senilai 1,85 miliar yen ($ 16,8 juta).
Perpanjangan penahanan ini membuat Ghosn tetap berada di pusat penahanan utama Tokyo, tempat ia telah ditahan sejak penangkapan pertamanya pada 19 November lalu.
Sejak saat itu, ia telah ditangkap kembali dua kali atas tuduhan terbaru dan dugaan bahwa dia tidak melaporkan penghasilannya di Nissan selama periode lima tahun dari 2011.
Keputusan tersebut diambil sehari sebelum masa penahanan selama 10 hari untuk tuduhan terbaru berakhir pada hari Selasa, dan mengikuti pembebasan dengan jaminan mantan eksekutif Nissan Greg Kelly pekan lalu setelah pengadilan memutuskan untuk memperpanjang penahanannya sementara ia menunggu persidangan.
Kelly sebelumnya ditangkap pada akhir November dan telah didakwa karena membantu Ghosn membuat pemalsuan laporan penghasilan di Nissan selama periode lima tahun.
Dewan Direksi Nissan pada bulan November memecat Ghosn sebagai CEO dan Kelly sebagai wakil direktur, meskipun keduanya secara teknis masih tetap anggota dewan karena hanya dapat diputuskan oleh pemegang saham.
Penangkapan Ghosn telah mengguncang industri otomotif dan melonggarkan hubungan Nissan dengan mitra otomotif Prancis Renault SA, di mana Ghosn masih tetap sebagai CEO.
Kasus ini juga telah menempatkan sistem peradilan pidana Jepang di bawah pengawasan internasional dan memicu kritik untuk beberapa praktiknya, termasuk menahan tersangka dalam tahanan untuk waktu yang lama dan melarang pengacara pembela hadir selama interogasi.