Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

H+6 Tsunami Selat Sunda, Jumlah Korban Meninggal Turun Jadi 426 Jiwa. Ini Sebabnya

Berdasar data pada Jumat (27/12/2018) pukul 13.00 WIB, terjadi penurunan jumlah korban menjadi 426 korban meninggal dunia.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho/ANTARA-Andreas Fitri Atmoko
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho/ANTARA-Andreas Fitri Atmoko

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulan Bencana merilis data terbaru korban terjangan tsunami Selat Sunda.

Berdasar data pada Jumat (27/12/2018) pukul 13.00 WIB, terjadi penurunan jumlah korban menjadi 426 korban meninggal dunia.

Data tersebut menurun jika dibandingkan dengan data sementara pada Rabu (26/12/2018) dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 430 jiwa.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan bahwa penuruan data jumlah korban terjadi karena setelah melakukan kroscek ditemukan adanya informasi ganda.

Data terbaru korban terdampak tsunami Selat Sunda saat ini tercatat 426 orang meninggal dunia, 7.202 orang mengalami luka-luka, 23 orang dinyatakan hilang dan 40.386 orang  mengungsi.

Sementara itu, BNPB mencatat kerusakan fisik terhadap bangunan sebanyak 1.296 unit rumah rusak, 78 unit penginapan hotel dan villa rusak, hingga 1 dermaga rusak.

BNPB secara cepat melakukan pendataan terhadap bangun yang rusak guna mempermudah bantuan stimulus perbaikan bangunan yang rusah.

Hingga saat ini, tim SAR gabungan masih terus melakukan penanganan di daerah-daerah yang terdampak. Meningkatkannya aktivitas Gunung Anak Krakatau serta sebaran abu vulkanik menjadi kendala tim SAR gabungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper