Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump: AS Tidak Akan Jadi Polisi Dunia Lagi

Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat tidak akan lagi menjadi “polisi dunia” karena tugas itu hanya menguntungkan negara lain.
Trump saat mengunjungi tentara AS di Irak/Reuters
Trump saat mengunjungi tentara AS di Irak/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat tidak akan lagi menjadi “polisi dunia” karena tugas itu hanya menguntungkan negara lain.

Pernyataan tersebut disampaikan Trump saat melakukan kunjungan dadakan ke Irak untuk menemui pasukannya di sana. Kunjungan itu merupakan yang pertama dilakukan Trump ke wilayah konflik sejak dia terpilih menjadi Presiden AS.

Pada kesempatan itu Trump kembali menegaskan langkahnya untuk menarik sekitar 2.000 tentara AS di Suriah. Trump mendarat pada pukul 19.16 waktu setempat di Pangkalan Udara Al-Asad di Irak barat, didampingi istrinya Melania. Trump menyebut perjalanannya itu sebagai penerbangan rahasia yang sangat menegangkan.

Akan tetapi, pertemuan yang direncanakan antara Trump dan Perdana Menteri Irak Adel Abdel Mahdi dibatalkan dan digantikan kontak telepon.

Video Gedung Putih memperlihatkan Trump tersenyum berjabat tangan dengan personel yang berpakaian kamuflase dan membubuhkan tanda tangan selain berpose untuk foto.

Di pangkalan militer Irak, Trump berusaha untuk mempertahankan kebijakan American First dan menarik diri dari aliansi multinasional. 

Trump mengataan sangat tidak adil ketika beban tugas pengamanan ditanggung AS. Trump menegaskan dirinya tidak ingin dimanfaatkan lagi oleh negara-negara yang menggunakan militer AS yang kuat berlindung.

“Mereka tidak membayar untuk itu dan mereka harus melakukannya sendiri," ujar Trump sebagimana dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (27/12/2018).

Trump mengatakan pasukannya tersebar di seluruh dunia. Bahkan, lanjut Trump, pasukannya berada di negara-negara yang belum pernah didengar orang dan hal itu merupakan langkah konyol.

Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah menolak para jenderal yang meminta untuk memperluas penempatan pasukannya di Suriah dan membantu pejuang lokal yang memerangi kelompok militan Negara Islam (ISIS). 

Di Afghanistan, Trump ingin menarik sekitar setengah dari 14.000 tentara yang terjebak dalam perang melawan gerilyawan Taliban yang telah berlangsung lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper