Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persatuan Insinyur Indonesia Kirim Tim ke Lokasi Bencana Tsunami

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengirimkan tim yang dipimpin Ketua PII Wilayah Banten Eden Gunawan ke lokasi bencana alam tsunami di Banten.
Warga yang rumahnya roboh dihantam tsunami mengambil atap untuk dipasang lagi di Kampung Sinar Laut, Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018)./ANTARA FOTO-Muhammad Bagus Khoirunas
Warga yang rumahnya roboh dihantam tsunami mengambil atap untuk dipasang lagi di Kampung Sinar Laut, Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018)./ANTARA FOTO-Muhammad Bagus Khoirunas
Bisnis.com, JAKARTA — Persatuan Insinyur Indonesia (PII) telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengirimkan tim yang dipimpin Ketua PII Wilayah Banten Eden Gunawan ke lokasi bencana alam tsunami di Banten.
 
Menurut Eden, PII Banten saat ini masih melakukan pengumpulan data korban dari seluruh pemangku kepentingan terkait termasuk dari semua pengurus PII di cabang hingga perguruan tinggi.
Menurutnya, penanganan bencana alam tsunami tersebut dapat ditangani dengan cepat, kendati pencarian korban masih terus berjalan.
 
“PII Banten sedang melakukan pengumpulan data dari semua stakeholders termasuk dari pengurus dan anggota PII di cabang, perguruan tinggi, dan serta unsur masyarakat,” tuturnya melalui keterangan resminya, Selasa (25/12/2018).
 
Menurutnya, data yang terkumpul akan disampaikan kepada PII Pusat agar dapat menjadi bahan root cause analysis sebagai bagian kebutuhan ke depan sekaligus bahan pertimbangan pengambil keputusan dalam jangka pendek.
 
"Kami akan mengumpulkan semua data itu," katanya.
 
Secara terpisah, Ketua Umum PII Heru Dewanto menyarankan Pemerintah agar membangun sistem Peringatan Dini Tsunami, tidak hanya yang disebabkan gempa tektonik tapi juga gempa non tektonik seperti gempa vulkanik yang terjadi di Selat Sunda. 
 
Menurutnya, Pembangunan ini meliputi subsistem di hulu atau di tengah laut berupa sistem sensor pemantau perubahan muka laut seperti kabel bawah laut, dan radar. Saat ini menurutnya, baru ada sistem peringatan dini di pantai, bukan di hulu. 
 
“Pembangunan sistem hulu ini harus terintegrasi dengan rantai sistem peringatan dini hingga ke hilir, yaitu masyarakat di daerah yang akan berpotensi terpapar dan para pengelola fasilitas umum yang vital di daerah pesisir,” katanya.
 
Dia juga mengatakan bahwa PII menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga korban sekaligus mendoakan agar korban yang meninggal dunia mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.
 
"Sistem peringatan dini adalah kebutuhan mutlak untuk Indonesia, negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang di dunia yang berada di Cincin Api Pasifik. Dengan kebijakan yang kompeherensif kita dapat meng-efisienkan investasi ini, mitigasi bencana dapat diintegrasikan dengan fungsi pertahanan negara, kemaritiman, dan perikanan. Dengan begitu negara bisa mempersiapkan diri menghadapi berbagai kerentanan dan ancaman," ujarnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper