Bisnis.com, JAKARTA -- Government shutdown (penutupan pemerintahan) AS kemungkinan akan berlanjut hingga awal Januari 2019.
Direktur Anggaran dan Kepala Staf Gedung Putih Mick Mulvaney mengatakan government shutdown bisa berlangsung lebih lama dari 28 Desember 2018 dan berlanjut hingga Kongres baru terbentuk.
"Saya rasa tidak akan ada banyak perubahan dalam beberapa hari ke depan karena adanya libur Natal," ujarnya, seperti dilansir Reuters, Senin (24/12/2018).
Government shutdown kembali terjadi setelah Partai Demokrat di Senat AS tidak meloloskan keinginan Presiden AS Donald Trump untuk mendapatkan dana pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko. Trump mengajukan anggaran sebesar US$5 miliar, sedangkan Partai Demokrat hanya mau menyetujui US$1,3 miliar.
Gedung Putih dikabarkan bersedia menurunkan anggaran tersebut menjadi US$2,1 miliar.
Dengan government shutdown ini, pendanaan bagi sekitar seperempat program pemerintah federal habis pada Jumat (21/12) tengah malam. Departemen yang terdampak di antaranya Departemen Keamanan Dalam Negeri, Departemen Kehakiman, dan Departemen Pertanian.
Lebih dari 400.000 pegawai penting di lembaga-lembaga tersebut akan bekerja tanpa dibayar hingga kesepakatan terjadi di pemerintah pusat. Sementara itu, sekitar 380.000 orang lainnya akan dirumahkan sementara.
Government Shutdown AS Diperkirakan Berlangsung Hingga Awal Januari 2019
Direktur Anggaran dan Kepala Staf Gedung Putih Mick Mulvaney mengatakan government shutdown bisa berlangsung lebih lama dari 28 Desember 2018 dan berlanjut hingga Kongres baru terbentuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
33 menit yang lalu
Dipanggil Pekan Depan, Polda Metro Jaya Minta Firli Bahuri Kooperatif
2 jam yang lalu