Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jokowi Perintahkan Alokasi Anggaran Khusus Perbaiki Alat Deteksi Tsunami

Kepala Negara menyatakan bakal memerintahkan penggantian peralatan yang rusak atau yang sudah lama tak bisa dipakai pada awal Januari 2019.
Foto daerah yang terdampak tsunami, diambil dari Cessna 208 B Grand Caravan milik Maskapai Susi Air, di kawasan Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Foto daerah yang terdampak tsunami, diambil dari Cessna 208 B Grand Caravan milik Maskapai Susi Air, di kawasan Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo berjanji akan mengalokasikan anggaran khusus untuk memperbarui peralatan deteksi tsunami di dalam APBN 2019.

Kepala Negara menyatakan bakal memerintahkan penggantian peralatan yang rusak atau yang sudah lama tak bisa dipakai pada awal Januari 2019.

Tempo melansir Senin (24/12/2018), dia juga memerintahkan jajarannya untuk memeriksa semua peralatan pendeteksi tsunami dan memastikan semua peralatan yang tak berfungsi untuk segera diganti serta dipastikan fungsinya.

"Sebetulnya sudah saya perintahkan juga untuk mengecek semua peralatan itu dan mengganti apabila ada yang rusak," ujar Jokowi di Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng), Minggu (23/12).

Sebelumnya, Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Nasional (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho sebelumnya mengungkapkan banyak pendeteksi tsunami di Indonesia tak berfungsi, baik karena vandalisme maupun hilang dicuri.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rachmat Triyono menyatakan pihaknya hanya memiliki alat untuk melaporkan peringatan dini untuk tsunami yang diakibatkan gempa tektonik. Itulah mengapa tsunami pada Sabtu (22/12) malam tak terdeteksi.

"Tsunami [melanda pesisir Banten dan Lampung Selatan] diakibatkan oleh gempa vulkanik, saat ini belum ada alatnya," tuturnya.

Tsunami di Selat Sunda yang terjadi akhir pekan lalu diduga dipicu oleh aktivitas Gunung Anak Krakatau. Kekuatan tsunami bertambah karena saat itu ada gelombang pasang air laut akibat fenomena bulan purnama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper