Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan akan mendorong dan melakukan pengawasan terhadap pembangunan melalui pendanaan infrastruktur Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dari Kementerian Keuangan.
“Saya bersyukur karena Kemenristekdikti mendapatkan alokasi dana dari SBSN ini. Saya berterima kasih karena dana ini memiliki dampak positif dan tentunya saya akan mendorong kepada perguruan tinggi yang sudah diberikan dana oleh SBSN agar proyek bisa berjalan sampai selesai dan melakukan pengawasan yang ketat agar tidak terjadi pembangunan yang mangkrak,” ungkap Nasir dikutip dari keterangan resmi Kemenristekdikti, Sabtu (22/12/2018).
Kemenristekdikti sendiri baru menerima pendanaan dari SBSN pada 2018. Dana SBSN telah digunakan untuk pengembangan dan revitalisasi infrastruktur kepada dua PTN yakni, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Institut Teknologi Sumatera (ITERA).
Nasir juga mengungkapkan, sebelumnya Kemenristekdikti juga sudah diberikan pendanaan pembangunan Project 7 in 1 atau tujuh kampus dan Project 4 in 1 atau empat kampus dari the Islamic Development Bank (IsDB) untuk beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia.
Selain perguruan tinggi, Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) dibawah koordinasi Kemenristekdikti juga telah didanai oleh SBSN antara lain, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Standarisasi Nasional (BSN) untuk pembangunan laboratorium penelitian dan infrastruktur lainnya.
“Kedepannya riset yang dilakukan oleh perguruan tinggi tidak akan ada maknanya bila tidak dibangun Science Techno Park (STP) dan inkubator bisnisnya. Karena menurutnya, didalam STP tersebut akan ada proses pengembangan mulai dari riset hingga proses inkubasinya seperti yang sudah dilakukan IPB melalui dana SBSN ini,” tandas Nasir.