Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum kembali mengingatkan kepada masyarakat terkait tujuan utama adanya kotak suara meski berbahan karton kedap air.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan bahwa kotak suara yang disalahartikan publik sebagai kardus ini dijamin kuat dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
“Kotak ini kuat mengangkat beban 70 Kg. Jadi sangat-sangat kuat untuk mengamankan kotak suara. Tapi kalau yang kamu simpan di sini besi, baja, dan lain-lain, ya jebol. Rusak. Jangan kemudian ada kebakaran lalu ini kotak dijadikan pelindung. Ya tidak bisa,” katanya di Gedung KPU, Jakarta, Senin (17/12/2018).
Kotak suara jelas Arief juga tahan air. Akan tetapi masyarakat jangan menganggap media pengumpul surat suara itu bisa melindungi apa yang saja ada di dalamnya. Hal ini karena kotak berbahan alumunium pun bisa merusak surat.
Oleh karena itu Arief meminta publik tidak usah memperdebatkan kotak suara yang sudah digunakan sejak pemilu 2015 ini.
“Kalau kotak suara ini menjalankan fungsinya sebagai kotak suara dan lalu gampang rusak, maka orang boleh mempersoalkan. Tetapi kalau kotak suara ini rusak bukan karena menjalankan fungsi sebagai kotak suara, maka siapapun tidak bisa menghindar,” ucapnya.
Baca Juga
Karton kedap air berjenis duplex diyakini telah menghemat anggaran 75%. Salah satu penyebab hemat itu ungkap Arief karena menggunakan kotak suara berbahan karton. Sebab, jika menggunakan alumunium harganya tiga kali lipat lebih mahal.
Faktor lain yang bisa membuat bahan ini menjadi lebih murah yaitu kotak suara tidak perlu dirakit dahulu dengan menyewa pekerja karena mudah dipasang.
Kotak suara juga tidak perlu menyediakan ruang penyimpanan. Berdasarkan fakta di lapangan, KPU di daerah tidak semuanya memiliki gudang sehingga kalau barang tidak dipakai maka harus menyewa gudang.
Setelah dihitung-hitung, ternyata biaya simpan dalam jangka waktu lima tahun ini sama saja dengan biaya produksi baru.
