Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bamsoet Minta Soal Blanko e-KTP tak Dipolitisasi

Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta kasus tercecernya e-KTP di kawasan Duren Sawit dan jual beli blangko e-KTP di Pasar Pramuka Jakarta tidak dipolitisasi.
Petugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) mencetak KTP-el di Kantor Disdukcapil Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (24/10)./ANTARA-Adeng Bustomi
Petugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) mencetak KTP-el di Kantor Disdukcapil Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (24/10)./ANTARA-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta kasus tercecernya e-KTP di kawasan Duren Sawit dan jual beli blangko e-KTP di Pasar Pramuka Jakarta tidak dipolitisasi.

Menurut Bamsoet—panggilan akrab Ketua DPR itu, kasus tersebut tidak perlu dibesar-besarkan, apalagi dikapitalisasi untuk kepentingan Pemilu 2019.

"Jangan dijadikan isu politik menjelang pemilu," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senin (10/12/2018).

Selain itu, politisi Partai Golkar itu juga meminta Komisi II DPR segera memanggil perusahaan pembuat blangko KTP Elektronik (e-KTP) yang disebutnya harus bertanggungjawab.

"Kami mendorong Komisi II DPR memanggil pimpinan tiga perusahaan pembuat blangko KTP-El tersebut dan Tokopedia sebagai penyedia sarana jual beli blangko KTP-El melalui online, untuk menjelaskan diperjualbelikannya blangko KTP-El," ujar Bamsoet.

Mantan Ketua Komisi III ini juga meminta Kementerian Komunikasi dan Informasi dan Kemendagri menelusuri masalah peretasan sistem e-KTP selain memproteksi chip di dalam e-KTP.

"Kami juga mendorong kepolisian memanggil Tokopedia dan seluruh perusahaan yang memasarkan blangko e-KTP melalui online serta mempertanggungjawabkan penjualan blangko e-KTP sebagai dokumen negara," katanya.

Selain meminta semua pihak tidak mempolitisasi kasus blangko e-KTP, dia juga mendorong agar pemilu di Indonesia dilakukan melalui sistem e-voting. Hal itu untuk menghindari adanya kecurangan pemilu.

"Karena kalau e-voting input data double pasti di-reject. Jadi untuk menghindari praktik-praktik  manipulasi e-KTP atau duplikasi harusnya semua stakeholders sudah memikirkan pelaksanaan e-voting untuk pemilu," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper