Bisnis.com, JAKARTA – Perhelatan akbar Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 (KKI 2018) ditutup dengan penyerahan hasil kongres yaitu Strategi Kebudayaan.
Selama berlangsung dari 5—9 Desember 2018, acara ini telah dihadiri 7.000 orang baik dari kalangan masyarakat, budayawan, dan seniman.
Kongres berlangsung dengan meriah melalui rangkaian acara mulai dari debat publik, pidato kebudayaan, pameran, aksi kesenian, hingga ditutup dengan pleno perumusan strategi kebudayaan.
Strategi kebudayaan ini kemudian diserahkan kepada Presiden RI Joko Widodo oleh perwakilan dari budayawan seluruh Indonesia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan bahwa kongres kebudayaan ini digelar untuk memenuhi instruksi Presiden untuk merumuskan strategi kebudayaan. Strategi kebudayaan dirumuskan dalam tujuh resolusi kebudayaan.
Resolusi tersebut di antaranya adalah melembagakan pekan kebudayaan nasional sebagau platform aksi bersama yang memastikan peningkatan interaksi kreatif antarbudaya.
Dalam strategi kebudayaan juga dirumuskan akan terjadinya alih pengetahuan dan regenerasi melalui perlindungan dan pengembangan karya kreatif untuk kesejahteraan para pelaku budaya, serta pelibatan maestro dalam proses pendidikan dan pembelajaran formal.
Muhadjir mengatakan bahwa KKI 2018 merupakan cerminan dari usaha berkepribadiam dalam kebudayaan.
Menurutnya tanpa sikap itu kebudayaan nasional tidak akan terkelola dengan baik.
Dia mengatakan bahwa terselenggaranya KKI merupakan hasil gotong royong lintas pemangku kepentingan dan lembaga.
“Berbagai unsur perwakilan dan para pegiat budaya di daerah , berbagai dinas yang membidangi urusan kebudayaan, serta kementerian terkait ikut terlibat,” katanya Minggu (9/12/2018).
Muhadjir mengatakan bahwa terlibatnya banyak sektor untuk mendukung kegiatan ini adalah bukti bahwa kebudayaan adalah milik bersama yang tidak bisa ditangani secara sektoral semata, tetapi lintas sektoral yang bersinergi.