Bisnis.com, JAKARTA - Dua warga negara Bulgaria, Ivo Todorov Todorov dan Stoyo Ganchev Landzhev, dideportasi setelah ketahuan membobol anjungan tunai mandiri (ATM) di Makassar.
"Mereka diamankan karena telah membobol ATM dan mereka memilih ATM yang pengunjungnya sepi," ujar Kepala Kantor Imigrasi Makassar Andi Pallawarukka di Makassar, Rabu (5/12/2018).
Ia mengatakan kedua warga negara asing itu masih menunggu waktu untuk dideportasi ke negaranya. Kedua pelaku membobol ATM dengan cara skimming pada Juli 2018.
Andi Pallawarukka menjelaskan kedua warga negara asing itu tiba di Indonesia pada 2 Juli 2018, dengan menggunakan BVKS atau kunjungan singkat yang berlaku selama 30 hari dan dimanfaatkan untuk melakukan pembobolan ATM BRI di Jalan Veteran, Makassar.
Hasil interogasi yang dilakukan anggota kepada keduanya mereka sengaja datang ke Indonesia untuk melakukan pembobolan ATM karena sistem pengamanan di Indonesia disebutnya masih lemah.
"Alasan mereka datang ke Indonesia memang untuk melakukan skimming karena mereka menilai jika sistem pengamanan ATM itu masih cukup lemah," katanya.
Selain itu, keduanya menyatakan jika dalam melancarkan aksinya terhubung dengan mafia asal Rusia yakni Sergey. Sindikat dari Sergey ini juga yang telah menyiapkan alat skimmer-nya.
Andi Pallawarukka juga menyebut jika alasan keduanya ke Indonesia karena sedang terlilit utang dan cara pembobolan ATM dinilainya lebih cepat dan praktis.
Bobol ATM di Makassar, Dua Warga Bulgaria Bakal Dideportasi dari Indonesia
Dua warga negara Bulgaria, Ivo Todorov Todorov dan Stoyo Ganchev Landzhev, dideportasi setelah ketahuan membobol anjungan tunai mandiri (ATM) di Makassar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
12 menit yang lalu
Peneliti BRIN: Partai Politik Tak Serius Sukseskan Pilkada dan Pemilu
1 jam yang lalu