Bisnis.com, JAKARTA — Kekerasan yang dialami kepada perempuan semakin meningkat setiap tahun. Dalam sebulan, setidaknya ada ratusan laporan yang tercatat di Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan.
Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Azriana Manalu mengatakan bahwa laporan yang diterima sangat beragam baik secara langsung maupun daring
“Karena kita fungsinya rujukan, biasanya kasus itu kita tanyakan juga apa yang sudah didapat serta dukungan apa yang harus diberikan,” katanya di Gedung Komnas Perempuan, Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Azriana menjelaskan bahwa fungsi rujukan yang diberikan Komnas Perempuan mempertimbangkan dua kondisi, yaitu sebagai pemberi keterangan ahli dalam pemeriksaan kasus dan pendampingan yang akan dirujukan ke mitra konseling.
Menurutnya, meski masyarakat Indonesia sudah semakin modern, pandangan terhadap wanita masih dipandang kelas dua jika dibandingkan dengan laki-laki.
Dengan data yang Komnas Perempuan miliki, ini bisa menjadi modal untuk menganalisa setiap bentuk dan pola kekerasan sehingga dapat mengatasi masalah tersebut.
Baca Juga
Dari semua itu, Azriana melihat kesadaran kaum hawa untuk mengungkapkan dan melaporkan tindak kekerasan semakin membaik.
“Karena kekerasan terhadap perempuan itu kan kita menyebutnya sebagai fenomena gunung es. Jadi dia yang kelihatan itu yang kecil. Padahal, di bawah itu besar. Nah, jadi salah satu upaya untuk pencegahan kekerasan berulang adalah bagaimana kekerasan yang terjadi itu diungkapkan, dilaporkan, dan ditangani diselesaikan korbannya untuk dipulihkan,” ucapnya.