Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengapresiasi loncatan skor yang diraih Indonesia dalam Corruption Perception Index (CPI) dari 1998 hingga 2017 yang sanggup mencatatkan kenaikan tertinggi dibandingkan negara-negara lainnya.
"Loncatannya saya rasa sangat signifikan. Dari yang terjelek se-Asean sekarang naik menjadi CPI ke angka 37. Ini patut disyukuri. Jangan sampai ada yang bilang korupsi kita stadium 4 tidak ada. Memang banyak yang kita perlu perbaiki, tapi ada peningkatan seperti itu tidak boleh tutup mata," ujar Jokowi dalam Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia dan Peresmian Pembukaan Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi Tahun 2018.
Dia menjelaskan keberhasilan bangsa dalam memerangi korupsi tidak bisa diukur dari seberapa banyak orang yang ditangkap, tetapi dari ketiadaan orang yang melakukan korupsi. Penegakan hukum untuk menindak para pelaku korupsi, seperti halnya yang dilakukan oleh KPK, dinilainya sangat penting.
Kendati demikian, Jokowi menegaskan pentingnya untuk terus membangun sistem pencegahan sehingga pencegahan dan penindakan bisa berjalan beriringan.
Ketika disinggung dengan munculnya opini yang menjurus pada kegagapan pemerintah dalam memerangi korupsi, Jokowi menjawab hal itu harus dijawab dengan keoptimisan pemerintah yang terus melakukan upaya pencegahan dan penindakan korupsi dari level desa hingga kementerian, dari level privat hingga pemerintah.
Sementara itu, Ketua KPK Agus Rahardjo mengungkapkan proses pemberantasan korupsi harus dilakukan dari hulu ke hilir. Tindak korupsi saat ini tidak hanya dilakukan oleh pejabat pemerintahan, tetapi juga di kalangan sektor swasta sehingga dibutuhkan sistem pengawasan yang menyeluruh untuk melakukan upaya pemberantasan korupsi.
Baca Juga
"Kalau kita lihat perkembangannya, belum ideal seperti yang kita inginkan. Tapi dari rilis terakhir Transparency International [skor] kita 37. Memang dua tahun lalu juga 37, tetapi dibandingkan banyak negara, Malayssia turun, Filipina turun," tambahnya.
Skor Indonesia dalam Corruption Perception Index (CPI) 2017 adalah 37 dan berada di peringkat 96 dari 180 negara yang disurvei. Skor CPI berada pada rentang 0-100 dengan 0 menunjukkan persepsi sangat korup hingga 100 dipersepsikan bersih dari korupsi.
Dalam mengukur skor CPI 2017, terdapat 4 sumber data yang menyumbang kenaikan CPI (World Economic Forum, Global Insight Country Risk Ratings, Bertelsmann Foundation Transformation Index, IMD World Competitiveness Yearbook), dua mengalami stagnasi (Economist Intelligence Unit Country Ratings, Political Risk Service), dan dua mengalami penurunan (World Justice Project, Political & Economic Risk Consultancy).