Bisnis.com, SEMARANG--Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi akan mengkaji penurunan jumlah satuan kredit semester untuk jenjang S1.
Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan untuk mendapatkan gelar undergraduate di dunia hanya dibutuhkan 120 SKS. Sementara itu di Indonesia butuh hingga 144 SKS.
"Kita sekarang 144 SKS tetap diakui sebagai undergraduate di luar negeri. Tidak pernah diakui master," katanya usai mengisi acara Seminar Nasional 4 Tahun Capaian Kemenristekdikti di kampus Universitas Diponegoro (Undip), Jumat (30/11/2018).
Nasir menyatakan akan melakukan penataan ulang. Oleh karena itu, pihaknya meminta para eselon 1 untuk melakukan kajian, termasuk kepada para perguruan tinggi.
Menurut Nasir terlalu banyak SKS bisa membebani mahasiswa, sehingga mereka tidak fokus pada kegiatan perkuliahan. Selain itu, pembiayaannya pun akan semakin besar, termasuk jumlah dosen yang diperlukan.
"Saya melontarkan ini berkali-kali supaya para pihak memahami kondisi yang sesungguhnya. Nanti kita lihat bagaimana itu bisa di-downsize [jumlah SKS]," tuturnya.