Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China: Konsekuensi Perang Dagang dengan AS Tak Terbayangkan

China memperingatkan konsekuensi yang mengerikan jika kelompok garis keras AS mencoba untuk memisahkan ekonomi negaranya dengan China sebagai dua kekuatan terbesar di dunia.
Skenario ekspor ke Amerika Serikat./Bisnis-Radityo Eko
Skenario ekspor ke Amerika Serikat./Bisnis-Radityo Eko

Bisnis.com, JAKARTA - China memperingatkan konsekuensi yang mengerikan jika kelompok garis keras AS mencoba untuk memisahkan ekonomi negaranya dengan China sebagai dua kekuatan terbesar di dunia.

Pernyataan itu disampaikan oleh Duta Besar China di Washington, Cui Tiankai yang akan menghadiri KTT G-20 pekan ini di Argentina. Dia berharap KTT itu akan menghasilkan kesepakatan untuk meringankan pengaruh perang dagang yang merusak dengan Amerika Serikat.

Cui Tiankai mengatakan bahwa China dan Amerika Serikat memiliki tanggung jawab bersama untuk bekerja sama dalam kepentingan ekonomi global.
Ketika ditanya apakah dia berpikir kelompok garis keras di Gedung Putih berusaha memisahkan ekonomi AS dan China yang terkait erat, Cui hanya mengatakan tidak tahu apakah orang benar-benar menyadari kemungkinan konsekuensi yang dahsyat tersebut.

Dia mengingatkan perang tarif tahun 1930-an di antara negara-negara industri. Akibanya, perdagangan global rntuh dan ketegangan meningkat di tahun-tahun sebelum Perang Dunia II.

“Pelajaran sejarah masih ada. Satu abad terakhir, kami mengalami dua perang dunia, dan di antara terjadi depresi hebat. Saya pikir tidak seorang pun harus benar-benar mencoba untuk mengulang sejarah,” ujarnya sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (28/11/2018).

Dia berharap hal itu tak pernah terjadi lagi dan orang harus bertindak dengan cara yang bertanggung jawab.

Ketika ditanya apakah ketegangan saat ini antara China dan AS yang saling balas pengenaan tarif dapat berubah menjadi konflik habis-habisan, Cui menyebut hasilnya "tak terbayangkan" dan kedua negara harus lakukan segalanya untuk mencegahnya.

"Kami menentang perang dagang, namun China akan berjuang untuk menjaga kepentingannya,” ujarnya.

Dia meyakini kuncinya adalah pendekatan yang seimbang atas kekhawatiran kedua belah pihak dan sejauh ini belum ada respon yang cukup dari pihak AS terhadap kekhawatiran China.

"Kami tidak dapat menerima bahwa satu sisi akan mengajukan sejumlah tuntutan dan pihak lain hanya harus memenuhi semua hal itu," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper