Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Hoaks, PDIP Akan Ambil Langkah Hukum

PDI Perjuangan (PDIP) mengancam akan mengambil langkah hukum terkait berita palsu atau hoaks yang dikaitkan dengan calon presiden Joko Widodo, misalnya hoaks keterkaitan dengan PKI.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Hasto Kristiyanto, Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Maruf, Meutya Viada Hafid./JIBI/BISNIS-Muhamad Ridwan
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Hasto Kristiyanto, Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Maruf, Meutya Viada Hafid./JIBI/BISNIS-Muhamad Ridwan

Bisnis.com, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) mengancam akan mengambil langkah hukum terkait berita palsu atau hoaks yang dikaitkan dengan calon presiden Joko Widodo, misalnya hoaks keterkaitan dengan PKI.

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam rangkaian Safari Kebangsaan tahap kedua di Pangandaran, Minggu (25/11/2018), mengatakan hal tersebut dilakukan untuk pendidikan politik.

Menurut Hasto, hoaks ditiupkan pihak tidak bertanggung jawab menjelang pemilu.

"Tentu bagi mereka yang menyebarkan hoaks dan fitnah, bukti-bukti ada, kemudian kami laporkan ke polisi," ujar Hasto.

Jalur hukum disebutnya jalan yang paling bermartabat dan berkeadilan untuk memberi efek jera pada penyebar hoaks.

Terkait pernyataan Presiden Jokowi menabok penyebar hoaks, dijelaskan Hasto hal tersebut berkaitan dengan mengambil langkah hukum.

"Pernyataan Pak Jokowi untuk menabok tentu saja dengan jalan hukum. Itu tidak bisa dipandang remeh, itu adalah racun bagi demokrasi. Itu adalah hoaks dan fitnah," ucap Hasto.

Kata-kata keras dari Jokowi disebutnya merupakan upaya untuk mengingatkan berbagai pihak bahwa pemilu merupakan tanggung jawab bersama karena pemilu mencerminkan peningkatan peradaban.

Hasto menegaskan kata-kata keras yang dilontarkan Jokowi bukan merupakan kampanye negatif, melainkan untuk saling mengingatkan agar tidak mengorbankan pemilu dengan mengumbar kebencian.

"Pemilu jadi sarana demokrasi rakyat untuk mencari pemimpinnya. Itu yang diingatkan Pak Jokowi dengan kata-kata yang keras. Mumpung kita masih punya waktu beberapa bulan ke depan," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper