Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Heboh Pembunuhan Khashoggi, IMF Tetap Yakini Prospek Ekonomi Arab Saudi

Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan tidak mengubah proyeksinya untuk pemulihan ekonomi Arab Saudi, terlepas dari kehebohan seputar kematian Jamal Khashoggi.
King Abdullah City yang berlokasi di dekat Jeddah, kota perdagangan utaa Arab Saudi./Reuters-Susan Baaghil
King Abdullah City yang berlokasi di dekat Jeddah, kota perdagangan utaa Arab Saudi./Reuters-Susan Baaghil

Bisnis.com, JAKARTA – Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan tidak mengubah proyeksinya untuk pemulihan ekonomi Arab Saudi, terlepas dari kehebohan seputar kematian Jamal Khashoggi.

Jihad Azour, Direktur Departemen Timur Tengah dan Asia Tengah di IMF, menanggapi pertanyaan mengenai apakah IMF merasa perlu meninjau kembali proyeksinya untuk ekonomi negara Timur Tengah itu lantaran kasus pembunuhan jurnalis tersebut.

“Tidak,” ujar Azour, seperti dikutip Reuters, Selasa (13/11/2018).

“Apa yang dapat berdampak adalah bagaimana harga minyak akan bergerak ke depannya dan sejumlah indikator lain seperti laju penyesuaian fiskal dan reformasi yang akan dilaksanakan otoritas Saudi,” lanjutnya.

Menurutnya, prospek ekonomi Saudi untuk tahun depan menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan, didorong kenaikan harga minyak serta peningkatan output minyak, di samping peningkatan di sektor nonminyak.

Khashoggi, yang dikenal kerap melancarkan kritiknya terhadap pemerintahan Arab Saudi, diketahui tewas di dalam konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober.

Sebelum kasus pembunuhan ini merebak, IMF memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) Saudi akan berekspansi 2,2% tahun ini dan 2,4% pada 2019, setelah menyusut 0,9% tahun lalu.

Kasus pembunuhan Khashoggi sendiri telah mengancam merusak hubungan antara Arab Saudi dan negara-negara Barat, yang berpotensi dijatuhkannya sanksi terhadap pemerintah maupun individu-individu asal negara yang dipimpin Raja Salman ini.

Bulan lalu, direktur pelaksana IMF Christine Lagarde menjadi salah satu dari puluhan pejabat tinggi dan eksekutif Barat yang batal menghadiri sebuah konferensi investasi internasional besar di Riyadh karena kasus pembunuhan itu.

Bagaimana pun, masih belum jelas bahwa kasus ini benar-benar akan mengurangi investasi asing di Arab Saudi dalam jangka panjang.

“Sangat sulit untuk mengatakan bagaimana hal ini dapat berdampak pada keseluruhan investasi dalam jangka panjang. Kami melihat sedikit aksi jual di pasar ekuitas tetapi itu untuk waktu yang singkat,” tambah Azour.

Aksi jual oleh investor asing telah tercatat mencapai US$1,9 miliar dalam ekuitas di Arab Saudi dalam lima pekan sejak kematian Khashoggi, berdasarkan data bursa. Namun aksi jual ini telah mereda dalam beberapa pekan terakhir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper