Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Manakah Jasad Jamal Khashoggi?

Jasad Jamal Khashoggi yang hingga kini belum juga ditemukan masih menjadi misteri. Banyak spekulasi merebak terkait jasad sang jurnalis yang juga dikenal sebagai kritikus pemerintahan Arab Saudi ini.
Foto-foto yang diambil dari dua video CCTV yang berbeda dan diperoleh oleh sumber-sumber keamanan Turki menunjukkan wartawan Saudi Khashoggi ketika ia tiba di Konsulat Arab Saudi, dan seorang pria lain yang diduga mengenakan pakaian Khashoggi sambil berjalan di Istanbul./Reuters
Foto-foto yang diambil dari dua video CCTV yang berbeda dan diperoleh oleh sumber-sumber keamanan Turki menunjukkan wartawan Saudi Khashoggi ketika ia tiba di Konsulat Arab Saudi, dan seorang pria lain yang diduga mengenakan pakaian Khashoggi sambil berjalan di Istanbul./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA – Jasad Jamal Khashoggi yang hingga kini belum juga ditemukan masih menjadi misteri. Banyak spekulasi merebak terkait jasad sang jurnalis yang juga dikenal sebagai kritikus pemerintahan Arab Saudi ini.

Menurut laporan terbaru dari sebuah surat kabar pro-pemerintah Turki, jasad Khashoggi dimutilasi dan dimasukkan ke dalam lima koper setelah ia dicekik saat memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul bulan lalu.

Mengutip informasi sejumlah pejabat yang namanya dirahasiakan, seperti dilansir Al Jazeera, surat kabar Sabah melaporkan pada hari Minggu (4/11/2018) bahwa koper-koper itu kemudian dibawa ke kediaman Konsul Jenderal Saudi dekat kantor konsulat pada hari ketika Khashoggi dibunuh pada 2 Oktober.

Para pejabat tersebut mengungkapkan bahwa Maher Mutreb, Salah Tubeigy, dan Thaar al-Harbi adalah tiga tokoh kunci dari 15 anggota tim pembunuh yang dilaporkan terlibat dalam memutilasi tubuh Khashoggi dan mengeluarkannya dari tempat kejadian.

Mutreb adalah seorang ajudan yang berurusan langsung kepada Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman, sedangkan Tubeigy adalah kepala Dewan Forensik Ilmiah Saudi dan seorang kolonel tentara kerajaan.

Adapun Al-Harbi dikabarkan dipromosikan menjadi letnan dalam pengawal kerajaan Saudi tahun lalu untuk keberaniannya membela istana putra mahkota di Jeddah.

Laporan Sabah dipublikasikan 48 jam setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan keyakinannya bahwa komando untuk membunuh jurnalis asal Arab Saudi tersebut berasal dari "tingkat tertinggi" di negara itu sendiri.

Andrew Simmons dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Istanbul, pada hari Minggu mengatakan, informasi terbaru ini menambahkan detail pada gambaran yang dirumuskan oleh pihak jaksa Turki bahwa Khashoggi telah dicekik dan dimutilasi segera setelah memasuki gedung konsulat.

Simmons mengatakan bahwa Mutreb tampaknya bertindak sebagai pemimpin operasi itu, sementara Tubeigy memiliki pengalaman dalam bidang patologi forensik.

Rekaman CCTV menunjukkan tiga orang bepergian dalam sejumlah kendaraan dari kantor konsulat ke kediaman Konsul Jenderal yang berjarak 200 meter sekitar pukul 3 sore waktu setempat setelah Khashoggi dieksekusi.

Kurang dari dua jam kemudian, berdasarkan rekaman yang sama, Mutreb terlihat meninggalkan kediaman itu.

Di kediaman itulah mereka dilaporkan membuang bagian-bagian jasad Khashoggi, meskipun tidak diketahui bagaimana hal ini dilakukan.

“Ini menjadi pertanyaan yang tidak pasti. Tidak ada yang tahu ke mana jasad itu pergi,” ujar Simmons, seperti dikutip Al Jazeera.

“Seorang pejabat Turki dilaporkan mengatakan bahwa ada larutan asam yang digunakan untuk mencerai-beraikan jasad-jasad, ada laporan lain [yang mengaitkan] penggunaan poros sumur di taman kediaman Konsul Jenderal, ini tidak jelas,” tambahnya.

Menurut Simmons, ada kekhawatiran nyata berkembang saat ini bahwa Saudi tidak cukup terbuka dengan para penyelidik Turki. Di tingkat politik, ada pula kekhawatiran bahwa perhatian dunia mulai sedikit berkurang pada kasus ini dan apakah pemerintah Amerika Serikat (AS) siap untuk mengambil tindakan tegas terhadap Saudi.

Dengan penyelidikan gabungan antara Turki dan Saudi atas nasib Khashoggi mencatat sedikit kemajuan sejauh ini, Erdogan pada Jumat (2/11) menyerukan Arab Saudi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai pembunuhan pria berusia 59 tahun itu.

“Kita harus mengungkapkan identitas para dalang di balik pembunuhan Khashoggi,” tulis Erdogan dalam sebuah opini yang diterbitkan oleh surat kabar AS, The Washington Post.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper