Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan tidak ada masalah cuaca yang terjadi baik sebelum atau pada saat kecelakaan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang. Pesawat tersebut dikabarkan hilang kontak saat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.10 WIB tadi pagi.
Kepala Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menuturkan kondisi awan menjelang dan setelah kejadian jumlah awan relatif sedikit. Adapun jenis awan yang menggelayut pada saat itu adalah jenis awan cumulus. "Tidak terdeteksi adanya awan-awan Cb yang berbahaya bagi penerbangan pada rute penerbangan tersebut," ujar Dwikorita kepada Tempo, Senin (29/10/2018).
Selain itu, Dwikorita menuturkan kondisi angin juga relatif tidak kencang pada ketinggian antara 5.000-39.000 kaki. Adapun pesawat Lion Air JT 610 dikabarkan hilang kontak pada ketinggian masih di bawah 10.000 kaki.
Sementara arah angin tercatat bervariasi dari arah selatan dan barat. "Kecepatan angin relatif tidak kencang. Tidak ada kondisi cuaca signifikan sepanjang rute penerbangan," ujar Dwikorita.
Pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang dikabarkan hilang kontak saat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.10 WIB tadi pagi. Pesawat itu dipastikan jatuh di dekat wilayah anak usaha PT Pertamina (Persero), Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), di lepas pantai di utara Bekasi, Jawa Barat.
Pesawat Lion Air tersebut dijadwalkan tiba di Bandara Depati Amir pukul 07.20 WIB. Setidaknya ada 181 orang jadi penumpang dalam rute penerbangan tersebut.