Bisnis.com, JAKARTA – Arab Saudi menyatakan tidak akan memberi penalti kepada bank-bank asing yang menolak hadir di konferensi Future Investment Initiative (FII) menyusul skandal pembunuhan kolumnis The Washington Post Jamal Khashoggi.
Gubernur bank sentral Saudi menyampaikan pada Rabu (24/10/2018) bahwa bank-bank asing yang memboikot FII tidak akan mendapat sanksi. Saudi juga memperkenankan bank asing untuk mengajukan izin operasi di negara Teluk itu, yang memiliki perekonomian terbesar di Timur Tengah.
“Kami di bank sentral bekerja secara profesional, baik kepada bank lokal maupun bank asing,” kata Ahmed al-Kholifey, Gubernur Bank Sentral Arab Saudi, pada Rabu (24/10/2018) kepada Al Arabiya dan dikutip Reuters.
Pemerintah Arab Saudi tengah berada di bawah tekanan dunia terkait dengan pembunuhan Khashoggi, kolumnis berkebangsaan Arab Saudi yang kerap mengkritik Putera Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.
Kasus ini memengaruhi hubungan Saudi dengan sejumlah negara Barat. Belasan politisi Barat, bankir kenamaan dunia, dan eksekutif perusahaan asing bahkan memboikot FII yang resmi dibuka pada Selasa (23/10/2018).
Kendati demikian, Pemerintah Saudi berhasil menunjukkan ke publik aksi boikot bukanlah ancaman. Hal ini terlihat dari keberhasilan Saudi mencapai kesepakatan senilai US$50 miliar pada hari pertama konferensi.
Putera Mahkota Mohammed bin Salman awal Oktober lalu sempat menyatakan kepada Bloomberg pada penyelenggaraan FII kali ini, Arab Saudi akan mengumumkan kesepakatan yang luar biasa dibandingkan dengan 2017.
Mohammed bin Salman juga dijadwalkan memberikan pidato di forum ini pada Rabu sore waktu setempat atau Rabu tengah malam WIB. Dia diperkirakan bakal membuka suara untuk pertama kalinya soal kasus Khashoggi.