Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Didenda 6,6 Juta Dolar Singapura oleh Otoritas Negeri Singa, Uber Ajukan Banding

Uber Technologies Inc akan mengajukan banding atas denda yang dijatuhkan badan persaingan usaha Singapura kepada perusahaan itu terkait merger bisnis mereka di Asia Tenggara dengan Grab.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Uber Technologies Inc akan mengajukan banding atas denda yang dijatuhkan badan persaingan usaha Singapura kepada perusahaan itu terkait merger bisnis mereka di Asia Tenggara dengan Grab.

Uber mengatakan banding diajukan terpisah dari Grab. Perusahaan yang berbasis di AS itu menyatakan putusan Competition and Consumer Commission of Singapore (CCCS) bahwa transaksi antara Uber dan Grab menggerus kompetisi yang sehat dan Uber melanggar aturan tidaklah tepat.

CCCS diminta untuk membatalkan putusan tersebut. Uber memandang CCCS telah menerapkan definisi yang terlalu sempit dalam hal pasar ride-hailing.

Rencana Go-Jek masuk ke Singapura juga disinggung oleh Uber, yang menilai bahwa ekspansi perusaahaan asal Indonesia itu akan menciptakan persaingan yang kuat.

Uber menolak tudingan CCCS bahwa mereka tahu aksi korporasi itu melanggar hukum tapi tetap melakukannya.

“Justru sebaliknya, kami menilai langkah tersebut sangat menghargai hukum dan tidak perlu dipandang sebagai sesuatu yang mengkhawatirkan,” papar Uber seperti dilansir Reuters, Senin (22/10/2018).

Uber dan Grab dijatuhi denda senilai total 13 juta dolar Singapura oleh CCCS pada September 2018. Uber dikenai kewajiban membayar 6,6 juta dolar Singapura, sedangkan Grab 6,4 juta dolar Singapura.

Hal ini merujuk pada akuisisi bisnis Uber di Asia Tenggara oleh Grab pada Maret 2018. Sebagai gantinya, Grab mendapatkan saham sebesar 27,5% di entitas gabungan kedua perusahaan.

Pekan lalu, Philippine Competition Commission (PCC) juga menjatuhkan denda kepada kedua perusahaan ini, dengan nilai total 16 juta peso atau hampir Rp4,5 miliar. Perinciannya, Grab dan Uber mesti membayar 4 juta peso secara kolektif karena gagal memisahkan bisnis mereka ketika kajian dari PCC masih berlangsung.

Grab juga harus membayar 8 juta peso secara terpisah karena gagal menjaga kondisi perusahaan seperti sebelum terjadinya merger, seperti penetapan tarif, promosi penumpang, insentif supir, dan kualitas layanan. Sementara itu, Uber mesti membayar 4 juta peso karena hal yang sama.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper