2. Menggerakkan Inovasi dan Pariwisata
Indonesia & Swedia sempat sepakat menjalin kerja sama di bidang Ristekdikti, bagaimana perkembangannya?
Di bidang riset dan pendidikan, kedua negara telah mengadakan pertemuan tingkat menteri sebanyak dua kali, yaitu di Lund pada Februari 2016 dan di Jakarta pada Oktober 2017.
Kedua pihak sepakat untuk segera mengimplementasikan MoU kerja sama riset, teknologi, dan pendidikan tinggi melalui pembentukan Komite Bersama dan akan menjadwalkan pertemuan pertama komite tersebut.
Selain itu, kedua negara juga menyepakati perlunya realisasi komitmen beasiswa dari masing-masing negara untuk memperkuat kerja sama di bidang ini.
Apa sasaran utama yang ingin dicapai dari kesepakatan tersebut?
Kemenristekdikti RI dan Swedia sepakat untuk mendorong dan mempromosikan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Diharapkan hubungan kerja sama tersebut dapat memajukan ekonomi nasional dan sosial.
Telah banyak perguruan tinggi di Swedia yang masuk dalam ranking 500 dunia. Oleh karena itu, Indonesia perlu banyak menimba ilmu dari Swedia yang terlebih dahulu sudah unggul dalam urusan pendidikan.
Menristek Swedia mengakui meski negaranya adalah negara kecil, jika dibandingkan dengan Indonesia yang memiliki wilayah yang lebih luas, keduanya mempunyai kesamaan dari segi kompetitif dan cara pandang.
Apa saja kesamaannya?
Indonesia sendiri sudah mengembangkan riset pesawat terbang, sedangkan Swedia sudah mengonsep Triple Helix. Indonesia terus berkolaborasi dalam urusan riset dan teknologi.
Secara umum arti Triple Helix sendiri adalah sebuah pendekatan yang melibatkan kerja sama yang erat antara akademisi, industri dan lembaga umum untuk menemukan dan memecahkan tantangan inovasi baru yang merupakan merek dagang sistem inovasi Swedia.
Bagaimana strategi Anda mempromosikan potensi pariwisata Indonesia?
KBRI Stockholm selama ini secara intensif melakukan berbagai upaya promosi melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan business meeting dengan travel agent, dan tour operator.
Selain itu, kami juga menyelenggarakan Fam Trip yang melibatkan travel agent dan tour operator, jurnalis, dan blogger dari Swedia untuk berkunjung ke obyek wisata unggulan Indonesia.
Promosi juga dilakukan dengan pemasangan iklan Wonderful Indonesia di media masa setempat, dan kerja sama dengan maskapai penerbangan internasional untuk jalur penerbangan ke Indonesia.
Apa saja bentuk promosi wisata yang diselenggarakan KBRI Swedia?
Misalnya Festival Indonesia di taman Kungstradgarden yang berada di pusat kota Stockholm, untuk mempromosikan seni budaya dan kuliner serta obyek wisata Indonesia ke masyarakat Swedia.
Hasil yang diperoleh cukup signifikan, terlihat dengan adanya peningkatan secara konsisten jumlah turis Swedia yang berkunjung ke Indonesia. Rata-rata terdapat peningkatan sekitar 5.000 orang setiap tahunnya.
Bagaimana masyarakat Swedia memandang citra Indonesia?
Masyarakat Swedia memandang Indonesia sebagai negara yang menarik, indah dan kaya akan sumber daya yang beragam. Keindahan Indonesia, terutama Bali, sudah dikenal di Swedia, dan banyak masyarakatnya yang tertarik untuk berkunjung menyaksikan sendiri keindahan Bali.
Indonesia juga dikenal sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar dan mayoritas memiliki sifat ramah dan terbuka kepada orang asing. Namun untuk potensi kerja sama perekonomian, masih belum banyak yang memiliki pengetahuan memadai tentang keunggulan-keunggulan Indonesia.
Oleh sebab itu, dengan adanya kecanggihan teknologi, pesatnya dunia sosial media, masyarakat Indonesia dapat memanfaatkannya dengan memuat berita-berita positif tentang Indonesia, yang dapat meningkatkan rasa ketertarikan masyarakat Swedia tentang Indonesia.
Apa saja hal-hal yang masih menjadi penghalang dalam hubungan bilateral ini?
Diseminasi informasi mengenai potensi masing-masing negara, baik Indonesia terhadap Swedia, maupun Swedia terhadap Indonesia masih penuh tantangan.
Pewawancara: Oktaviano Donald Baptista & Fitri Sartina Dewi