Bisnis.com, MALANG—Sumber daya manusia Indonesia harus mempunyai kemampuan multidisiplin dengan berbasis pada penguasaan teknologi informasi.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Unair Prof Puruhito yang juga Rektor Unair periode 2001-2005 mengatakan untuk menyiapkan SDM Indonesia menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan menjadi negara terkuat nomor 5 di dunia. Peringkat tersebut berdasarkan proyeksi laporan Pricewaterhouse Coopers (PwC).
Disebutkan Puruhito, ada beberapa kemampuan yang perlu dimiliki, selain kemampuan multidisplin.
“Karena itulah, perubahan konsep kurikulum tidak bisa dielakkan,” katanya dalam keterangan resminya, Jumat (21/8/2018).
Guru Besar Fakultas Kedokteran Unair Prof Puruhito/Istimewa
Pernyataan itu disampaikan saat memberikan kuliah tamu membahas kurikulum abad 21: Mempersiapkan SDM yang mampu bersaing di era Revolusi Industri 4.0.di Aula Kahuripan 300, Kantor Manajemen Kampus C Unair, Surabaya, Jumat (21/9/2018).
Perubahan konsep kurikulum pendidikan, menurut dia, dimulai dengan general education sehingga semua ilmu masuk yang output-nya orang menjadi generalis. Dengan dasar generalis itu maka masing-masing orang akan jadi sarjana yang dasarnya sama.
Selanjutnya, kemampuan penguasaan Teknologi Informasi (IT). Dengan demikian, perguruan tinggi harus memberikan pendidikan tentang penggunaan IT yangdimanfaatkan untuk penguasaan ilmunya.
Dia mencontohkan saat menjadi dokter, maka yang bersangkutan tidak hanya membaca alat, tapi juga perilaku pasien sehingga dituntut penguasaan terhadap teknologi dan sosiologi.
Hal yang tidak kalah penting, perlunya dibangun sistem resource share. Tanpa resource share maka secara individu tidak bisa optimal. Masing-masing, baik orang,lembaga, fakultas mempunyai kekuatan, namun pada saat yang sama masing-masing justru tidak tahu kalau memiliki kekuatan. Masing-masing potensi akan menjadi kekuatan yang besar jika saling berbagi.
Intinya, dia menegaskan, perguruan tinggi harus menciptakan SDM yang pada 2045 berguna untuk Indonesia. Perguruan tinggi harus mampu mempersiapkan manusia yang bisa menghadapi perubahan.
Menurut Puruhito, ada tujuh keterampilan khusus yang diperlukan dalam era Revolusi Industri 4.0, yakni:
- critical thinking
- people management
- emotional intelligence
- judgement
- negotiation
- cognitive flexibility
- knowledge production and management
“Ke sanalah kita akan menuju. Seolah-olah nanti perguruan tinggi akan jadi satu, yakni menciptakan manusia super yang bisa menguasai banyak bidang, dengan kaliber/dasar yang sama, karena yang kita hadapi adalah dunia yang serba diatur oleh IT,” ucapnya.
Terkait kurikulum abad 21 ini, perguruan tinggi menjalankan programnya masing-masing. Kemristek-dikti memberikan bantuan berupa dukungan teknis dan pendanaan, dan perguruan tinggi yang menjalankan program sehingga antara program perguruan tinggi satu dan lainnya bisa berbeda.