Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Zamshari Shaharan mengajak pemerintah Indonesia untuk bersama-sama mendaftarkan pantun sebagai warisan dunia non-tangible di UNESCO.
"Tahun 2018 juga unik apabila Malaysia dan Indonesia bersama-sama mendaftarkan pantun sebagai warisan dunia non-tangible di UNESCO," kata Zamshari dalam sambutannya pada acara perayaan Hari Nasional Malaysia, di Kantor Kedutaan Besar Malaysia, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu malam (19/9/2018).
Dia mengatakan usaha tersebut harus sama-sama ditingkatkan dan diperluas pada bidang-bidang keragaman budaya yang lain.
"Kesamaan budaya dan sejarah harus menjadi dasar dan pondasi utama keakraban kedua-dua negara kita dalam usaha kita menjadi bangsa serumpun yang berjaya dan disegani dunia," tuturnya.
Dari kiri ke kanan : Permanent Representative of Malaysia to Asean Dato' Shariffah Norhana Syed Mustaffa, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Wakil Dubes Malaysia untuk Indonesia Zhamsari Shaharan, State Executive Councillor in charge of Tourism, Heritage and Culture for Melaka Muhammad Jailani Khamis, dan Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo memotong kue bersama dalam rangka perayaan Hari Nasional Malaysia 2018 di Kedubes Malaysia, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu malam (19/9/2018)./Bisnis-Nur Faizah
Sebelumnya Zamshari juga mengajak Indonesia untuk bergandengan tangan dan menggabungkan tenaga agar Malaysia dan Indonesia dapat menjadi negara yang maju, damai dan disegani di seluruh dunia.
Seperti diketahui, Indonesia dan Malaysia yang merupakan negara serumpun memiliki sejumlah seni budaya yang hampir sama. Bahkan sejumlah budaya yang ada di Indonesia, di bawa oleh para pendatang dari Indonesia ke Negeri Jiran tersebut.
Di masa lalu, hal ini sempat menimbulkan kecurigaan di masyarakat bahwa Malaysia ingin mengakui budaya asli Indonesia sebagai milik Malaysia.