Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menggandeng Irlandia dalam pengembangan riset dan pendidikan tinggi di Indonesia.
Hari ini (17/9/2018) Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir telah menandatangani nota kesepahaman dengan Menteri Pendidikan dan Keterampilan Irlandia, Richard Bruton.
Nasir mengatakan poin pertama yang akan dilakukan dari penandatanganan nota kesepahaman ini adalah kerja sama di bidang pendidikan tinggi.
"Di mana pada bidang pendidikan tinggi yang akan kami garap pertama adalah mobilitas dosen. Jadi, bagaimana dosen Indonesia dapat mengembangkan diri di Irlandia begitu juga sebaliknya," tutur Nasir pada acara jumpa media usai penandatanganan nota kesepahaman, Senin (17/9/2018).
Kedua, ada pada bidang mobilitas mahasiswa. Nasir berharap dengan kerja sama ini akan membawa manfaat baik untuk dosen maupun mahasiswa Indonesia.
"Ketiga, di bidang riset, Irlandia bagus di bidang agriculture, kita juga punya agriculture namun permasalahannya adalah bagaimana Indonesia yang selama ini bergantung pada negara lain kita coba untuk menyelesaikan di dalam negeri," lanjut Nasir.
Keempat, di bidang teknologi informasi dan komunikasi untuk menghadapi era revolusi industri 4.0. "Oleh karena itu, kami ingin bekerja sama dalam mengembangkan di bidang Information, Communication, and Technology [ICT] ini," kata Nasir.
Kelima, di bidang Energi. Di mana menurut mantan dekan fakultas ekonomika dan bisnis Universitas Diponegoro, Semarang, ini masalah energi merupakan bidang yang sangat penting bagi Indonesia.
"Konsennya adalah bagaimana energi dapat tersalurkan di seluruh kepulauan Indonesia yang jumlahnya sekitar 17.000, jadi untuk ini mungkin kita akan mengembangkan bidang energi baru terbarukan karena di bidang tersebut Indonesia memiliki potensi yang sangat besar tapi sampai sekarang baru sekitar 22% yang tereksplorasi dengan baik," papar Nasir.
Sehingga untuk pengembangan riset Kemenristekdikti akan berusaha menjalankan kerja sama pada tiga area yakni agriculture atau pertanian, lalu informasi komunikasi dan teknologi serta energi terutama di bidang energi baru terbarukan.
Nasir berharap kerja sama ini dapat membuat Indonesia semakin maju dan semakin merdeka. "Sehingga kita bisa lari lebih cepat lagi, lebih merdeka lagi dan mampu berkembang jauh lebih tinggi dari pencapaian kita saat ini," paparnya.