Bisnis.com, JAKARTA - Bakal calon presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) di Rumah Cemara 19, Jakarta, Jumat (7/9/2018).
Jokowi mengumumkan Erick Thohir menjadi Ketua TKN pada pukul 17.40 WIB.
“Saya tidak perlu memberikan penjelasan penunjukkan Erick Thohir dan Jusuf Kalla, saya kira beberapa sudah tahu, beliau adalah pengusaha sukses memiliki media, klub sepak bola, memiliki klub basket dan memiliki yang lainnya, tapi yang jelas setiap hal yang beliau pimpin itu selalu mendapatkan kesuksesan,” ujar Jokowi di Rumah Cemara 19, Jakarta, Jumat (7/9/2018).
Sementara itu, Jusuf Kalla dipilih sebagai Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional.
Mengapa Erick mau menjadi Ketua TKN dan bagaimana strategi Erick memenangkan Jokowi-Ma’ruf? Berikut petikan wawancaranya:
#Bagaimana strategi pemenangan?
Saya rasa kita kan baru kembali rapat hari Rabu (12/9/2018), dan di situ baru kita diskusi strategi-strategi untuk ke depan. Kalau beliau [Jokowi] mengarahkan sangat sederhana, bahwa tentu kami panitia bekerja, tidak hanya beliau, bagaimana juga untuk rakyat ke depan itu penting.
#Sudah lama ditawarkan Jokowi jadi ketua TKN?
Baru 20 agustus.
#Apa yang membuat menerima tawaran Jokowi?
Saya rasa kembali kalau dilihat track record saya, itu kan hanya di media dan olahraga dan tentu kenapa saya memilih dua usaha itu, karena saya mencintai bisnisnya. Jadi, kalau dilihat mungkin kakak saya ke bisnis lain, tapi kalau saya pribadi hanya fokus di situ. Pertama, juga pada saat ini sebuah pilihan, tapi apa yang saya dapat lihat dari Pak Joko Widodo sendiri, kekuatan beliau, hati nuraninya untuk rakyat dan untuk membangun Indonesia itu jadi pilihan saya.
#Ada kekhawatiran bisnis Bapak bakal tergerus kalau jadi ketua tim kampanye?
Saya rasa tadi Pak Jokowi sudah menjelaskan bagaimana mengharapkan poin saya di sini sebagai professional, dan alhamdulillah selama ini memang kerjaannya sudah ditinggal 2 tahun 3 bulan dan ternyata alhamdulillah jalan juga. Jadi, saya rasa ini kesempatan, saat ini Allah memberikan ke saya bisa berjalan baik pada profesional saya. Nah ini saya lihat ini sebuah tantangan besar, tapi itu juga sebuah amanah yang harus memang kita laksanakan sesui visi misi dan tentu track record Pak Joko Widodo selama ini.
#Siap bertarung dengan politisi oposisi?
Saya rasa kuncinya bukanbertarung, justru di sini kalau kita cinta Indonesia, kita harus bersahbat, tapi juga bermartabat, kalau Pak Jokowi berpelukan dengan Pak Prabowo, ya saya juga pelukan dengan Pak Sandi di lapangan basket.
#Apa strategi untuk meraup suara anak muda?
Nanti baru di-meetingka Rabu, saya juga baru di telepon oleh beliau-beliau tadi jam 2, jadi saya rasa terlalu dini untuk bicara itu, tapi kita akan persiapkan sesuai dengan visi misinya, bukan karena kita ingin bohongi rakyat atau mengkamuflase rakyat, ini yang kita janjikan.
#Apa strategi konsep yang ditawarkan?
Saya tidak menawarkan apa-apa, karena saya waktu itu dipanggil beliau danndipertemukan oleh sahabat-sahabat yang memang sudah kenal lama ya, saya diminta sumbangsih dari segi manajemen dan pemikiran, tentu saya mesti banyak belajar dari temen-teman yang jauh pengalaman, tapi tentunya di sini beliau sudah berbicara bagaimana manajemen yang lebih daripada saya pahami.