Bisnis.com, JAKARTA--Hasil survei Y-Publica menunjukkan pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul signifikan di kalangan pemilih ormas Islam di luar Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan kalangan simpatisan Front Pembela Islam (FPI).
Survei yang dilakukan dari 13-23 Agustus 2018 dengan 1200 responden itu menunjukkan elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf mencapai 52,7%. Sedangkan Prabowo-Sandi 27,9%, dan sisanya sebesar 19,4% belum memutuskan pilihan.
Secara signifikan hasil survei Y-Publica juga menunjukkan pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul di kalangan pemilih pengikut Nahdlatul Ulama (NU). Sedangkan pasangan Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul di pemilih dari kalangan Muhmmadiyah dan Front Pembela Islam (FPI).
"Di segmen pemilih yang merasa lebih dekat secara religi dan kultural dengan NU, pasangan Jokowi-Maruf memperoleh elektabilitas 59%, sedangkan Prabowo-Sandi 23,3%. Sisanya sebesar 17,7% belum memutuskan," kata Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono dalam konferensi pers, Senin (3/8).
Dia menjelaskan keunggulan pasangan Jokowi-Maruf di basis pemilih NU, tidak lepas dari posisi Maruf sebagai kader NU. Belum lagi jauh sebelum deklarasi capres-cawapres, Jokowi sudah rajin mengunjungi tokoh-tokoh NU dan ikut berbagai kegiatannya sehingga berdampak pada elektabilitasnya di kalangan NU.
Sedangkan di kalangan pemilih Muhammadiyah, pasangan Prabowo-Sandiaga unggul tipis dibandingkan Jokowi-Maruf.
"Di kalangan Muhammadiyah, eletabilitas Prabowo-Sandiaga mendapatkan 42,7%, sedangkan Jokowi-Maruf sebesar 39,9% dan 17,4% belum memutuskan pilihan," ujarnya.
Namun menurut Rudi, pasangan Prabowo-Sandi unggul telak di kalangan pemilih dari FPI yaitu mendapatkan angka keterpilihan 67,5%, sedangkan Jokowi-Maruf hanya memperoleh 21,3%, dan 11,2% pemilih belum memutuskan pilihannya.