Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan langsung bantuan untuk perbaikan rumah rusak berat yang telah diverifikasi sebanyak 5.293 kepada korban gempa Lombok di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Minggu (2/9/2018).
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, mengatakan bahwa total bantuan untuk 5.293 KK yang rumahnya rusak berat sebanyak Rp264 miliar.
"Masing-masing rumah yang rusak berat mendapatkan stimulus Rp50 juta," tuturnya seperti dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Minggu (2/9/2018) malam.
Sutopo menambahkan bahwa bantuan langsung ditransfer oleh pemerintah dan dan diterima masyarakat dalam bentuk tabungan BRI.
Adapun rincian warga yang mendapatkan dana stimulan dari pemerintah adalah Kabupaten Lombok Barat 359, Kabupaten Lombok Utara 1.353, Kabupaten Lombok Timur 2.782, Kabupaten Lombok Tengah 779, Kota Mataram 20.
Satu orang perwakilan dari masing-masing 5 (lima) kabupaten/kota menerima secara simbolis bantuan langsung dari presiden.
"Diharapkan tabungan sebesar Rp50 juta dapat membantu masyarakat membangun kembali rumahnya yang roboh akibat gempa," ujar Jokowi.
Presiden berpesan, dana yang diberikan benar-benar untuk membangun rumah dan tidak digunakan untuk hal yang lain.
"Saya akan cek benar nanti, uangnya dibangunkan rumah atau tidak. Satu lagi pesan saya untuk pejabat pemerintah, jangan dipotong serupiah pun dana yang turun ke masyarakat" tegas Presiden.
Jokowi menambahkan bahwa masyarakat harap bersabar, karena untuk sementara yang diberikan dana stimulan masih sejumlah 5.293 unit.
"Sisanya sekitar 70 ribuan lebih masih dalam verifikasi sesuai aturan yang berlaku," kata Jokowi.
Rumah Tahan Gempa
Munawir, warga Salut Timur, Kabupaten Lombok Barat, yang sudah mendapatkan buku tabungan BRI berisi bantuan Presiden, mengatakan akan membangun rumah tahan gempa.
Mardin warga Kecamatan Kayangan, Lombok Utara lebih memilih membangun semi rumah kayu, dengan konstruksi pondasinya yang tahan gempa seperti RISHA.
"Karena kayu lebih tahan gempa dan aman untuk keluarga saya. Kira-kira sekitar Rp40 juta cukuplah, sisanya Rp10 juta untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Adapun kedatangan Presiden untuk yang ketiga kali ini adalah mengecek para korban yang telah tertangani dengan baik dan mendapat pertolongan, mengecek sekolah dan rumah sakit darurat, memastikan aktivitas perekonomian berjalan lancar serta menghibur masyarakat (penyintas / pengungsi) yang sudah berlangsung lama.
Selama perjalanan menuju Gunung Sari, Lombok Barat, Presiden menyempatkan ke pos pengungsian Desa Menggala dan Desa Kekait.
Selain menyapa dan berdialog sederhana dan salat berjamaah dengan penyintas / pengungsi. Lalu malam harinya Presiden bersama pejabat negara lainnya nonton bersama dengan para penyintas acara penutupan Asian Games di Lapangan Sepakbola Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat.
Di tempat yang sama Jokowi juga akan menginap di tenda bersama para menteri, Kepala BNPB, panglima TNI, kapolri dan pejabat lainnya.