Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendengarkan masukan kiai yang meminta Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajukan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden.
"Ya, kalau kita lihat rekomendasi, kan merupakan hal yang wajar dan merupakan bagian aspirasi. Kami meyakini Pak Jokowi akan mendengarkan masukan-masukan tersebut," ujar dia di Jakarta, Minggu (6/8/2018).
Jokowi dinilainya mendengarkan semua pihak, sehingga ketika mengeluarkan keputusan sudah melalui perenungan yang mendalam, pertimbangan matang dan memperhatikan seluruh masukan-masukan yang diterima.
Hasto yakin seluruh ketua umum partai sepakat pada pilihan pasangan calon wakil presiden pasangan Jokowi karena pemilihan calon dilakukan dengan jernih dan jelas.
Untuk itu, siapa pun nanti yang diputuskan Jokowi, tidak hanya dilihat figurnya, ucap Hasto, tetapi sebagai konfigurasi kekuasaan ke depan untuk mengelola negara.
Sebanyak 95 kiai meminta PBNU mengajukan Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden Jokowi saat menemui Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (4/8/2018) malam.
Usai pertemuan tertutup, KH Anwar Iskandar selaku juru bicara menyatakan para kiai dan juga PBNU sepakat untuk mengajukan Muhaimin sebagai cawapres Jokowi representasi NU.
"Para kiai dan PBNU menyepakati kalimatin wahidah wa shaffin wahidah (satu bahasa dan satu barisan) mendukung dan mengawal Cak Imin menjadi cawapres," kata Kiai Anwar.
Menurut dia, terdapat kesempatan emas untuk membangun dan membesarkan NU apabila Muhaimin Iskandar menjadi cawapres pasangan Jokowi.
Kiai Anwar berharap Kiai Said Aqil meneruskan aspirasi itu, yang disebutnya sebagai aspirasi warga dan jamaah NU seluruh Nusantara, kepada Jokowi.