Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto yang juga selaku Ketua Dewan Pembina Partai Hanura memilih untuk tidak ikut campur dalam persoalan Ketua Umum Oesman Sapta Odang.
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang disomasi oleh Mahkamah Konstitusi (MK) lantaran melontarkan kalimat tidak menyenangkan saat MK memberikan putusan tentang larangan anggota DPD menjabat sebagai pengurus partai politik.
Menanggapi hal tersebut, Wiranto enggan untuk ikut campur perihal Ketua Umum Partai Hanura tersebut.
“Itu urusannya Pak OSO, bukan urursan saya,” ujar Wiranto di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta, Kamis (2/8/2018).
Lebih lanjut, Wiranto mengatakan bahwa dia menyerahkan perkara tersebut kepada partai, mengingat statusnya sebagai menteri dan memiliki tanggung jawab di pemerintahan.
“Saya sudah menyerahkan kepada ketua umum sana, atasi semua permasalahan partai, saya tak ngurus polhukam, partai diurus Pak OSO,” tuturnya.
“Polhukam sekarang kan juga banyak problem yang perlu diselesaikan, enggak usah mendua menjadi pejabat, pejabat negara terutama menteri koordinator saya tidak ingin mendua, dalam arti waktu saya pertahatian saya dan sebagainya,” lanjut Wiranto.
Selain itu, Wiranto menjelaskan, hal tersebut dilakukan untuk menghindari konflik kepentingan antara tugasnya sebagi menteri dan kepartaian.
“Nanti dua-dua, nanti ada satu irisan-irisan yang menjadi bagian yang disebut dengan conflict of interest,” jelas Wiranto.