Bisnis.com, JAKARTA - Kabar gembira datang untuk para jamaahhaji asal Indonesia 2018, Kerajaan Arab Saudi bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) RI meningkatkan pelayanan dengan memindahkan kantor layanan imigrasi ke Jakarta.
Kerja sama itu mempermudah proses imigrasi yang kini dilakukan lebih dulu di 13 Embarkasi Haji Indonesia.
"Jadi, pelayanan Imigrasi di 13 Embarkasi Indonesia itu merupakan kerja sama antara Kemenag dengan pihak imigrasi Arab Saudi, jadi pelayanan imigrasi itu dilakukan mulai dari asrama-asrama haji di 13 Embarkasi, jadi di seluruh embarkasi," ungkap Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag RI, Mastuki, saat dihubungi Bisnis, Senin (23/7).
Ke-13 embarkasi tersebut adalah Embarkasi Aceh, Embarkasi Medan, Embarkasi Batam, Embarkasi Padang, Embarkasi Palembang, Embarkasi Jakarta (Pondok Gede), Embarkasi Jakarta (Bekasi), Embarkasi Solo, Embarkasi Surabaya, Embarkasi Banjarmasin, Embarkasi Balikpapan, Embarkasi Makassar dan Embarkasi Lombok.
Kemudahan untuk pelayanan imigrasi ini, ujar Matsuki, sudah diusahakan oleh Kemenag sejak tiga tahun yang lalu, namun baru dapat direalisasikan pada tahun ini.
"Untuk proses imigrasi yang semacam ini hanya dilakukan pertama kali di Indonesia dan hanya untuk Indonesia, ini saya kira juga merupakan meningkatnya kepercayaan Arab Saudi kepada penyelenggaraan haji selama ini, dan itu dilakukan di 13 embarkasi untuk perekaman wajah dan sidik jari," lanjut Matsuki.
Kemudahan lain didapatkan untuk para jamaah haji yang berangkat dari dua Embarkasi DKI Jakarta, para jamaah yang berangkat dari Jakarta secara khusus sudah mendapat pelayanan imigrasi. Jadi, ketika sampai di Bandara Madinah maupun di Arab Saudi calon jamaah tidak akan melalui proses pemeriksaan imigrasi lagi.
"Jadi mereka [jamaah haji embarkasi dari DKI Jakarta] nanti bisa langsung naik ke Bis," jelasnya.
Matsuki menjelaskan bahwa alasan mengapa hanya jamaah haji embarkasi DKI Jakarta yang mendapatkan pelayanan imigrasi khusus, karena proses layanan kemudahan imigrasi seperti ini masih dalam tahap uji coba.
"Apalagi melihat jumlah keberangkatan jamaah haji Indonesia yang berangkat pada 2018 sebesar 221.000 jiwa, makanya kami [Kemenag] menetapkan dari DKI Jakarta karena dari segi fasilitas dan segala macam itu sudah support, baik mulai dari embarkasi maupun di Bandara Soekarno Hatta, mudah-mudahan tidak ada kendala sampai akhir nanti, sehingga tahun depan bisa diterapkan di beberapa embarkasi lainnya," tukasnya.