Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

LAPORAN DARI AUSTRALIA: Canberra & Mitra Penting untuk Kembangkan Tata Kelautan Global

Sebagai salah satu kunci negara maritim di belaham bumi selatan, Australia bersama mitra regional dan globalnya dinilai memiliki peranan penting untuk mengembangkan kerja tata kelautan global.
Gita Arwana Cakti
Gita Arwana Cakti - Bisnis.com 20 Juli 2018  |  02:05 WIB
LAPORAN DARI AUSTRALIA: Canberra & Mitra Penting untuk Kembangkan Tata Kelautan Global
Kepulauan Spratly, salah satu isu maritim global. - Reuters

Bisnis.com, CANBERRA – Sebagai salah satu kunci negara maritim di belaham bumi selatan, Australia bersama mitra regional dan globalnya dinilai memiliki peranan penting untuk mengembangkan kerja tata kelautan global.

Profesor Australian National Centre for Ocean Resources and Security University of Wollongong Robin Warner menilai pembahasan soal kemaritiman harus terus berlanjut.

Adapun, negara yang dikelilingi sejumlah samudra dan lautan itu mengklaim telah memenuhi luasan wilayah teritorial laut 12 NM pada 1990, serta mengklaim zona ekonomi eksklusif pada 1994.

“Ad hoc dan kerja sama berkelanjutan dengan mitra regional dan global untuk memerangi kriminal di laut terus diperlukan,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam seminar yang diselenggarakan Australian Institute of International Affairs dan merupakan rangkaian dalam International Media Visit di Canberra, Kamis (19/7/2018).

Lebih lanjut dia mengatakan di Australia sendiri ada dorongan nasional yang kuat untuk mendukung perbatasan dalam pengembangan aturan berdasarkan tatanan laut internasional.

“Upaya Australia untuk melestarikan dan mengelola zona ekonomi eksklusif maritim bisa bisa gagal tanpa langkah kompatibel yang diambil,” tambahnya.

Sementara itu, tata kelola laut Negeri Kanguru terus dilakukan untuk mengelola dan melindungi hak Australia.

Warner mengatakan hal tersebut juga dilakukan untuk memenuhi kewajiban Australia di bawah hukum kelautan dan perjanjian internasional lainnya.

“Tata kelola laut juga dilakukan untuk memahami dan melindungi biota laut, menjaga warisan budaya laut, dan menyadarkan masyarakat tentang kelautan,” jelasnya.

Terkait dengan perbatasan maritim, pada Maret lalu, Australia akhirnya mencapai kesepakatan dengan Timor Leste di Laut Timor. Kesepakatan tersebut dicapai setelah Timor Leste tidak lagi menjadi bagian dari Indonesia.

Pascakesepakatan baru itu, Indonesia pun mendorong Australia untuk bisa membahas kembali perbatasan maritim di kedua negara. Namun, Warner enggan memberi komentar ketika diminta tanggapan terkait dengan hal itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

australia maritim
Editor : M. Syahran W. Lubis

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top