Bisnis.com, BEIJING - Kementerian Perdagangan China mengatakan pada Kamis (28/6/2018) mereka akan secara hati-hati mengawasi kebijakan AS mengenai inbound investments, dan menentang penggunaan keamanan nasional sebagai alasan untuk membatasi investasi asing.
Presiden AS Donald Trump pada Rabu (27/6) mengatakan dia akan menggunakan proses peninjauan keamanan nasional yang kuat untuk menggagalkan akuisisi China terhadap teknologi Amerika yang sensitif, pendekatan yang lebih lunak daripada memaksakan pembatasan investasi khusus China.
"Tidak ada pemenang dari Memerangi perang dagang."
---Perdana Menteri China Li Keqiang---
BURSA AS: Ancaman Perang Dagang Meningkat, Wall Street Terpuruk |
Departemen Keuangan AS telah merekomendasikan Trump menggunakan Komite Investasi Asing di Amerika Serikat atau Foreign Investment in the United States (CFIUS), yang kewenangannya akan ditingkatkan oleh undang-undang baru di Kongres, untuk mengendalikan transaksi investasi. "Undang-undang ini memperluas ruang lingkup transaksi yang ditinjau oleh panel antar-lembaga untuk mengatasi masalah keamanan, kata Trump.
Proses Legislasi
"China akan memantau dengan ketat proses legislasi dan mengevaluasi potensi dampak terhadap perusahaan-perusahaan China," kata juru bicara kementerian perdagangan China Gao Feng kepada wartawan dalam pertemuan reguler di Beijing.
"China tidak setuju (AS) pengetatan kondisi investasi asing dengan menggunakan keamanan nasional sebagai alasan," katanya.
Pembatasan investasi yang diusulkan adalah bagian dari upaya administrasi Trump untuk menekan Beijing dalam membuat perubahan besar pada perdagangannya, transfer teknologi dan kebijakan subsidi industri setelah AS mengeluh China secara tidak adil mengakuisisi kekayaan intelektual Amerika melalui persyaratan joint venture, perizinan yang tidak adil dan akuisisi strategis perusahaan-perusahaan teknologi AS.
Menteri Perdagangan Gao juga mengatakan kerjasama antara China dan Eropa akan membawa "arus hangat" ke ekonomi global karena kedua pihak sangat menentang unilateralisme dan proteksionisme.
Pada Senin, Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe bahwa dia percaya friksi dan perselisihan antara China dan Amerika Serikat dapat diselesaikan melalui pembicaraan.
"Tidak ada pemenang dari Memerangi perang dagang," katanya kepada wartawan.