Bisnis.com, JAKARTA - Pemilihan Gubernur Jawa Timur yang berlangsung hari ini, Rabu 27 Juni 2018 merupakan persaingan antara Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dan Khofifah Indar Parawansa untuk ketiga kalinya.
Ibarat laga El-Clasico di liga spanyol antara Real Madrid dan Barcelona, begitulah persaingan Gus Ipul dan Khofifah terjadi.
Sebelumnya Gus Ipul dan Khofifah bersaing pada posisi yang berbeda. Gus Ipul sebagai Cawagub sedangkan Khofifah menjadi Cagub. Kali ini, keduanya head to head sebagai calon gubernur Jatim.
Pada Pilkada 2008 dan 2013, hingga sekarang Khofifah tetap menjadi calon gubernur. Sedangkan Gus Ipul "naik kelas" dari dua kali cawagub menjadi calon gubernur.
Khofifah dua kali kalah dalam pemilihan kepala daerah, sedangkan Gus Ipul dua kali menjadi wakil gubernur. Kita tunggu hasilnya kali ini, siapakah yang akan menjadi Gubernur Jatim Gus Ipul atau Khofifah?
Hasil hitung cepat Indikator Politik Indonesia menunjukkan suara yang didapat Khofifah-Emil sebesar 53,63% melebihi Saifullah-Puti 46,37%. Peneliti Senior IPI Rizka Halida mengatakan data hitung cepat suara Pilgub Jatim 2018 yang masuk sudah mencapai 99,67%.
Sampel suara 85%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 54,41% suara, sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 45,59% suara versi Charta Politica.
Hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan pasangan Khofifah-Emil berhasil mengungguli Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.
Berdasarkan persentase data sementara yang masuk pada Rabu, pukul 16.05 WIB, seperti dikutip Antara, Khofifah-Emil memperoleh 54,14 persen suara atau unggul dari lawannya yakni Saifullah Yusuf alias Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno yang memperoleh 45,86 persen suara.
Sampel suara 81,33%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 55% suara, sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 45% suara versi Charta Politica.
Sampel suara 79%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 55,43% suara, sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 44,57% suara versi Charta Politica.
Sampel suara 94,50%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 52,39% suara, sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 47,61% suara versi SMRC.
Sampel suara 78%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 55,43% suara, sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 44,57% suara versi Charta Politica.
Sampel suara 92.75%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 52,31% suara, sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 47,69% suara versi SMRC.
Sampel suara 75,67%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 55,51% suara, sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 44,49% suara versi Charta Politica.
Sampel suara 89%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 52,58% suara, sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 47,42% suara versi SMRC.
Sampel suara 71,67%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 55,74% suara, sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 44,26% suara versi Charta Politica.
Sampel suara 86,25%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 52,56% suara, sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 47,44% suara versi SMRC.
Sampel suara 64,67%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 55,85% suara, sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 44,15% suara versi Charta Politica.
Sampel suara 84%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 52,32% suara, sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 47,68% suara versi SMRC.
Sampel suara 62,67%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 55,96% suara, sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 44,04% suara versi Charta Politica.
Sampel suara 82%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 52,24% suara, sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 47,76% suara versi SMRC.
Sampel suara 60,67%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 55,93% suara, sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 44,07% suara versi Charta Politica.
Sampel suara 79,75%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 52,16% suara, sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 47,84% suara versi SMRC.
Sampel suara 56,33%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 55,49% suara, sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 44,51% suara versi Charta Politica.
Sampel suara76.50%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 52% suara, sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 48% suara versi SMRC.
Sampel suara 51 %, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 55,12% sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 44,88% suara versi Charta Politica.
Sampel suara 66.75 %, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 52,34% sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 47,66% suara versi SMRC
Sampel suara47%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 54,92% sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 45,08% suara versi Charta Politica.
Sampel suara 61%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 52,05% sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 47,95% suara versi SMRC.
Sampel suara 41,67%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 54,10% sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 45,90% suara versi Charta Politica.
Sampel suara 55,50%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 52,21% sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 47,79% suara versi SMRC.
Sampel suara 35.67%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 54,54% sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno meraih 45,46% suara versi Charta Politica.
Sampel suara 33.33%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 55.42% sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntut Soekarno meraih 44,58% suara versi Charta Politica
Sampel suara 30.67%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 54.78% sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntut Soekarno meraih 45.22% suara versi Charta Politica.
Versi SMRC, Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno memimpin dengan raihan 50,06%, Khofifah-Emil 49,94% untuk sampel 37.25%.
Sample suara 23%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 56.11% sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntut Soekarno meraih 43.89% suara versi Charta Politica
Sample suara 18,67% Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 56.66% sedangkah Saifullah Yusuf-Puti Guntut Soekarno meraih 43.34% suara versi Charta Politica
Sample suara 16,67%, Khofifah-Emil memimpin dengan raihan 56.93% sedangkah Saifullah Yusuf-Putu Guntut Soekarno meraih 43.03% suara berdasar hitung cepat Charta Politica seperti ditayangkan MetroTV.
Quick Count atau hitung cepat sudah dimulai. Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) mencatat untuk sementara, hingga sample suara mencapai 12,75%, pasangan Khofifah-Emil meraup 49,12% suara, tertinggal dari pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno 50,88%
Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) nongkrong atau duduk santai di warung kopi usai mencoblos di Tempat Pemungutan Suara 03 Kecamatan Gayungan Surabaya, Rabu.
"Iya tadi setelah mencoblos, terus ingin minum kopi dan ketemu warga sambil duduk-duduk santai," ujarnya ketika ditemui di warung kopi Cak Edy yang berlokasi sekitar 200 meter dari kediaman pribadi Gus Ipul.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, memantau langsung pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS) 13 Desa Pabian Kecamatan Kota yang berada di rumah tahanan negara (rutan) setempat.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memantau sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang direlokasi ke lokasi lain menyusul adanya telegram dari Kepala Staf TNI AL (Kasal) yang melarang pendirian TPS menggunakan fasilitas TNI AL sebagai bentuk netralitas.
"Saya pantau TPS. Saya nunggu laporan. Nanti kita lihat," kata Risma usai menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 001, RW 06, Kelurahan Jajartunggal, Kecamatan Wiyung, Surabaya, Rabu, seperti diberitakan Antara.
Sedikitnya 1.500 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Malang, Jawa Timur kehilangan hak suaranya dalam pelaksanaan Pilkada Jatim dan Pilkada Kota Malang, karena kekurangan persyaratan administrasi kependudukan.
Pemilihan kepala daerah di Jawa Timur diwarnai dengan pencoblosan calon kepala daerah dari balik jeruji tahanan.
Calon bupati di Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Nyono Suharli menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) yang disediakan di Rumah Tahanan(Rutan) Kelas I Cabang Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur.
Mengenakan kaus warna merah muda, pasangan Subaidi Muchtar di Pilkada Kabupaten Jombang 2018 itu tampak menyalurkan suaranya dengan menutup wajahnya rapat-rapat menggunakan topi dan masker warna hitam, Rabu.
Nyono berurusan dengan KPK terkait dugaan suap.
Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengantre sebelum mencoblos dan menggunakan hak pilihnya bersama keluarga di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 03 Kecamatan Gayungan, Surabaya, Rabu.
"Iya yang datang harus antre, sama seperti pemilih pada umumnya," ujar Gus Ipul di sela mencoblos.
Di TPS tersebut, Gus Ipul dan keluarganya termasuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) nomor 555-558, masing-masing atas nama Saifullah Yusuf, Ummu Fatma, Selma Halida dan Mohammad Falihuddin Daffa.
Cagub yang juga Wakil Gubernur Jatim tersebut mendapatkan nomor antrean149 dan berada di bilik suara hanya dalam hitungan detik.
Nur Hayati Said Aqil Siroj, istri Ketua Umum PBNU, memimpin doa untuk Khofifah Indar Parawansa sebelum calon gubernur Jawa Timur itu berangkat ke tempat pemungutan suara (TPS), sekitar pukul 11.00 WIB.
Bertempat di kediaman Khofifah di Jalan Jemursari VIII Surabaya, doa bersama itu diikuti sejumlah Pengurus Pusat Muslimat NU, pendukung, dan anak-anak yatim piatu.
Khofifah yang mengenakan gamis putih dan jilbab putih khusyuk, didampingi keempat putra putrinya mengamini doa yang dibacakan Nyai Nur Hayati.
Selesai pembacaan doa, dengan diiringi lantunan selawat calon gubernur nomor urut satu itu berjalan kaki menuju TPS 16 Kelurahan Jemurwonosari yang berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya.
Selain pemilihan gubernur, Jawa Timur juga menyelenggarakan pemilihan bupati dan pemilihan wali kota.
Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2018 di Jawa Timur dilaksanakan selain tingkat provinsi juga berlangsung di 18 Kabupaten dan Kota dari 38 kabupaten dan kota yang ada di provinsi paling timur Pulau Jawa ini. Demikian diberitakan Antara.
Untuk Pilgub yang memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2019-2024 diikuti dua pasangan calon, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dengan nomor urut 1 dan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno nomor urut 2.
Meski pencoblosan berlangsung aman dan lancar, Polda Jatim siap mempertebal pengamanan pilkada jika terjadi hal yang tak diinginkan pascapenghitungan suara.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Polisi Machfud Arifin menyatakan pihaknya tetap menginstruksikan kepada seluruh Polres jajaran untuk mengantisipasi situasi keamanan pascapenghitungan suara.
"Situasi keamanan pascapenghitungan suara dinilai sangat rawan terjadi gesekan antarmassa pendukung pasangan calon," ujarnya.
Ia mengatakan, jika memang nanti masing-masing polres membutuhkan tambahan pasukan maka akan dipertebal jumlah pasukan tersebut.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Polisi Machfud Arifin menyatakan pelaksanaan pemilihan kepala daerah yang berlangsung di Jawa Timur pada hari "H" pemilihan berlangsung aman.
"Sejauh ini pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Jatim masih relatif aman, dan pelaksanaan pemungutan suara pemilihan gubernur maupun pemilihan bupati dan wali kota juga berlangsung lancar," katanya usai mengunjungi tempat pemungutan suara di Lapas Kota Mojokerto, Rabu, seperti dikutip Antara.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak untuk tidak terlalu percaya hitung cepat sebelum ada hasil penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kita meyakini proses setelah pencoblosan hari ini yakni tanggal 3 Juli tentang kepastian penghitungan oleh KPU. Yang lain adalah 'quick count' atau hitung cepat jangan sampai menimbulkan permasalahan," kata Gubernur yang karib disapa Pakde Karwo usai menggunakan hak pilihnya di Surabaya, Rabu.
Pakde Karwo mengimbau kepada para pasangan calon dalam pesta demokrasi jika ada sengketa dan perbedaan diselesaikan maka harus diselesaikan dalam koridor hukum.
"Seperti sudah merasa menang dalam 'quick count', tapi realitasnya tidak. Itu jangan sampai persepsi yang salah adalah hitung cepat. Malah yang betul adalah penghitungan," ucapnya.
Pakde mengungkapkan, di provinsi yang dia pimpin didatangi oleh lembaga pemilihan umum internasional dari 24 negara dengan 150 orang peserta.
Datangnya lembaga pemilihan umum internasional itu, kata dia, menjadi indikator kedewasaan politik di Jatim. Pasalnya, masyarakat di Jatim memang punya tradisi dalam politik yang dewasa meskipun setiap 5 tahun sekali meningkat sesuai dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang meningkat.
"Basis yang sangat plural ini menghasilkan pluralisme yang ada di Jatim. Saya kira ini satu indikasi dan terima kasih pada masyarakat internasional yang membuat studi banding demokrasi politik dan suasana Pilkada yang damai," tuturnya.
Calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyempatkan berziarah ke makam keluarga sebelum melakukan pencoblosan atau menyalurkan hak suaranya.
Dari kediamannya di Jalan Jemur Wonosari Surabaya, mantan Menteri Sosial itu berjalan kaki ke makam keluarganya di Tempat Pemakaman Khusus Islam Wonocolo yang berjarak sekitar 500 meter.
"Biasanya saya berziarah ke sini pada setiap menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri," ujarnya kepada wartawan di sela berziarah, Rabu (27/6/2018) seperti diberitakan Antara..
Di tempat pemakaman tersebut, Khofifah, didampingi ketiga anak dan sejumlah pendukungnya, tampak khusyuk berdoa di antaranya di makam kedua orang tua dan mendiang suaminya.
Usai berziarah, Khofifah kembali pulang ke rumah.
Pasangan Emil Elestianto Dardak di Pilkada Jatim 2018 itu tercatat sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) nomor 217 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 016 yang berlokasi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Margorejo Surabaya, yang berjarak sekitar 20 meter dari kediamannya.
Secara berurutan DPT dibawahnya tercatat atas nama anak kandung Khofifah, yaitu putrinya Patimasang nomor 218, serta dua putranya, Jalaludin Managali nomor 219 dan Yusuf Managali nomor 220.
Khofifah bersama ketiga anaknya dijadwalkan menggunakan hak suaranya di TPS tersebut pada sekitar pukul 11.00 WIB.
Khofifah berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak mengikuti Pilkada Jatim diusung oleh koalisi partai politik Demokrat, Golkar, Hanura, PPP, PAN dan NasDem.
Pasangan lainnya yang mengikuti Pilkada Jatim 2018 adalah Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno yang diusung koalisi PDIP, PKB, PKS dan Gerindra.
Emil Dardak, Bupati Trenggalek yang kini maju dalam bursa Pilkada Jatim sebagai calon wakil gubernur mendampingi Khofifah Indar Parawansa, mendapat nomor TPS yang sama dengan Gus Ipul. Keduanya sama-sama mencoblos di TPS 03, bedanya Gus Ipul di Gayungsari, Surabaya sedangkan Emil mencoblos di TPS 03 Kelurahan Surondakan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
"Pak Emil terdaftar di TPS 03 Kelurahan Surondakan, Trenggalek," kata Kepala Bagian Rumah Tangga dan Protokol Setda Trenggalek Triadi Atmono dikonfirmasi melalui telepon, Selasa, dikutip dari Antara.
Selain Emil, istrinya Arumi Bachsin juga menggunakan hak pilihnya di TPS yang sama. Arumi telah resmi menjadi warga Trenggalek sehingga otomatis terdaftar sebagai pemilih tetap di Pilkada Jatim.
Lokasi TPS 03 Kelurahan Surondakan bertempat di rumah warga atas nama Supar, jalan Laksamana Martadinata RT 03 RW 02, berjarak kurang dari 200 meter dari Pendopo Trenggalek.
Menurut keterangan Triadi, Emil dijadwalkan berangkat ke TPS sekitar pukul 09.00 WIB.
Usai menyalurkan hak pilihnya di Pilkada Jatim Emil sedianya berangkat ke Surabaya untuk bergabung di posko pemenangan Khofifah - Emil guna memantau proses hitung cepat Pilkada Jatim.
Emil yang mendampingi Khofifah didukung Partai NasDem, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Hanura dan PAN.
Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) minum teh hangat sebelum berangkat ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) provinsi setempat 2018.
"Dengan minum teh hangat pagi-pagi, pikiran jadi tenang. Tapi, biasanya setiap pagi saya juga sempatkan minum teh hangat sebelum beraktivitas," ujarnya ditemui di kediamannya di kawasan Perumahan The Gayungsari Surabaya, Rabu pagi.
Gus Ipul juga menyempatkan berbincang santai dilanjutkan doa bersama dengan keluarga sebelum menggunakan hak pilihnya di TPS 03 yang jaraknya sekitar 300 meter dari rumahnya.
Doa bersama juga dilakukan semalam sebelum hari "H" yang digelar serentak di sejumlah tempat, mulai kediaman pribadinya, posko dan rumah pemenangan, pondok pesantren hingga makam para wali di Jawa Timur.
Cagub yang juga Wakil Gubernur Jatim tersebut mengaku tawaqal dan berserah diri kepada Allah SWT terhadap hasil Pilkada Jatim.
"Ikhtiar atau usaha sudah dilakukan, dan sekarang waktunya tawaqal. Siapapun yang terpilih adalah terbaik dan amanah untuk menyejahterakan rakyat Jawa Timur," ucapnya.
Sekitar pukul 08.00 WIB, Gus Ipul yang mengenakan pakaian putih ditemani istrinya Fatma Saifullah Yusuf dan seorang putranya Mohammad Falihuddin Daffa berjalan kaki menuju TPS, serta turut hadir mendampingi Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti, Hikmah Bafaqih.
Suasana kediaman Gus Ipul sendiri sejak pukul 05.30 WIB sudah dipenuhi pewarta dari berbagai media massa.
Pilkada Jatim digelar 27 Juni 2018 untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2019-2024 diikuti dua pasangan calon, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dengan nomor urut 1, dan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno nomor urut 2.
Pasangan nomor 1 merupakan calon dari koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem, sedangkan pasangan nomor 2 adalah calon dari gabungan PKB, PDI Perjuangan, PKS serta Gerindra.
Sebanyak 2.006.661 warga Kota Surabaya memperoleh hak pilih dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2018 yang digelar pada Rabu.
Komisioner KPU Surabaya Nurul Amalia mengatakan pihaknya berharap pemilih di Surabaya bisa menjadi pemilih yang cerdas tidak tergiur dengan politik uang serta tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar.
Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi sebelumnya mengatakan pihaknya menargetkan tingkat partisipasi warga Kota Pahlawan mengambil hak suaranya di Pilkada Jatim pada 27 Juni mendatang mencapai 79 persen.
"79 persen target partisipasi pemilih dari total jumlah pemilih itu telah ditetapkan secara nasional termasuk untuk Kota Surabaya pada Pilkada Jatim 2018," kata.
Selama ini, pihaknya sudah gencar melakukan sosialisasi mekanisme pencoblosan ke warga. "Semoga saja target tersebut bisa tercapai," katanya.
Adapun Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ditetapkan KPU Kota Surabaya pada Pilkada Jatim 2018 sekitar 2.006.661 pemilih yang tersebar di 4.284 TPS dan 154 Kelurahan.