Bisnis.com, JAKARTA -- Konsulat Jenderal RI (KJRI) Osaka, Jepang menyatakan situasi di Prefektur Osaka dan sekitarnya berangsur-angsur normal usai gempa berkekuatan 6,1 yang terjadi pada Senin (18/6/2018).
Fasilitas transportasi publik seperti penerbangan, Shinkansen (kereta cepat), JR Line (commuter line), Metro Osaka (subway), dan bus kota umumnya telah kembali beroperasi. Akses terhadap utilitas seperti listrik, air dan gas di sekitar pusat gempa yakni bagian utara Prefektur Osaka juga mulai pulih.
Seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (21/6), Japan Meteorological Agency (JMA) masih memberlakukan status peringatan terhadap kemungkinan gempa susulan dalam kurun waktu sepekan setelah gempa.
Menurut JMA, bencana longsor juga berpotensi timbul akibat kombinasi curah hujan yang tinggi dalam pekan ini dan kondisi tanah pasca gempa.
Kepada seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah Prefektur Osaka dan sekitarnya dianjurkan untuk terus memantau perkembangan melalui pemberitaan dan ikuti petunjuk dari otoritas setempat hingga status peringatan JMA dicabut.
Gempa tersebut terjadi di bagian utara Prefektur Osaka di kedalaman 14 kilometer (km) pada pukul 07.58 waktu setempat.
Menurut otoritas setempat, setidaknya 4 orang dilaporkan meninggal dan sekitar 60 orang terluka. Sejauh ini, tidak ada WNI di antara korban jiwa dan luka-luka tersebut.