Bisnis.com, JAKARTA -- Korea Selatan dan Amerika Serikat akan mengumumkan penangguhan latihan militer 'skala besar' pada pekan ini.
Penangguhan latihan militer itu dengan ketentuan bahwa jika Korea Utara gagal memenuhi janjinya untuk program denuklirisasi maka latihan akan segera dimulai kembali, menurut kantor berita Korea Selatan, Yonhap sebagaimana dikutip Channelnewsasia.com, Minggu (17/6).
Mengutip sumber pemerintah Korea Selatan yang tidak disebutkan namanya, kantor berita itu menyatakan penangguhan itu kemungkinan hanya mempengaruhi latihan gabungan, bukan atihan militer rutin.
Presiden AS, Donald Trump mengejutkan para pejabat di Seoul dan Washington ketika dia berjanji untuk mengakhiri 'latihan perang' setelah pertemuan puncaknya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Singapura pekan lalu.
Sebelumnya, pada Rabu pekan lalu, Pemerintah Korea Selatan mengungkapkan tidak menutup kemungkinan untuk memenuhi pernyataan Presiden AS Donald Trump yang akan mengakhiri program latihan militer Washington bersama Seoul.
Pemerintah Korsel mengaku tidak keberatan melakukan penangguhan tersebut demi mendukung upaya terwujudnya denuklirisasi Korea Utara.
Kantor Kepresidenan Seoul tengah mempertimbangkan berbagai langkah yang bisa dilakukan untuk mempromosikan diskusi antara AS dengan Korea Utara demi perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.
"Tetapi sebelumnya kami masih harus mencari tahu terlebih dahulu dan memastikan maksud perkataan Presiden Trump yang sebenarnya saat berkomentar seusai pertemuannya dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un," kata Juru Bicara Kantor Kepresidenan Korsel, Kim Eu-kyeom dilansir Kyodo News.