Bisnis.com, BRUSSELS – Beberapa saat setelah jatuh dari ketinggian sekitar 2 meter dari rahim sang induk, Twiga, sang bayi jerapah jantan ini langsung lincah bermain di sekitar kandang yang ditemani oleh ibunya.
Twiga kini resmi menjadi anggota keluarga baru jerapah di kebun binatang Planckendael, Belgia. “[Ketika lahir] dia jatuh dari ketinggian 2 meter karena ibu jerapah tidak bisa melahirkan sambil berbaring,” ujar Waumans, petugas penjaga kebun binatang seperti dikutip dari Reuters, Rabu (13/6/2018)
Menurutnya, proses kelahiran jerapah selalu menjadi saat-saat yang mendebarkan. Ketika bayi jerapah mencoba berjalan setelahnya, itu akan menjadi hal yang sangat menakjubkan. "Sekitar 20 menit setelah dilahirkan, Twiga sudah bisa berdiri dan berjalan,” lanjutnya.
Twiga, yang terlahir dengan ketinggian 2 meter, adalah sebuah nama yang diambil dari bahasa Swahili. Twiga sendiri memiliki arti jerapah. Twiga juga merupakan sebuah gerakan konservasi jerapah di Afrika yang menggunakan satelit, yaitu Giraffe Conservation Foundation’s Twiga Tracker.
Badan konservasi ini memerkirakan jumlah populasi jerapan di dunia saat ini merosot lebih dari 40% dalam 3 dasawarsa terakhir menjadi hanya sekitar 100.000 ekor.
Menurut Waumans, Twiga saat ini bersama ibunya yang bernama Barbie, sedangkan lima anggota keluarganya yang lain juga berada di kebun binatang tersebut.
Kebun Binatang Planckendael, terletak 20 kilometer di utara Brussels. “Sungguh dia [Twiga] adalah bayi jerapah yang lucu, melompat dan bermain. Sangat imut untuk dilihat,” katanya.
Saksikan link videonya: https://www.youtube.com/watch?v=aWY22USFkp0