Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Qodari: Amien Rais Beda Jauh dengan Mahathir Mohamad

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai terdapat sejumlah perbedaan antara Mahathir Muhammad dan Amien Rais.
Mantan Ketua MPR Amien Rais berjalan keluar seusai mendatangi Pansus Angket KPK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/7)./ANTARA-M Agung Rajasa
Mantan Ketua MPR Amien Rais berjalan keluar seusai mendatangi Pansus Angket KPK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/7)./ANTARA-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai terdapat sejumlah perbedaan antara Mahathir Muhammad dan Amien Rais.

Perbedaan itu, kata dia, membuat peluang menang Amien Rais dalam pemilihan presiden 2019 tidak sama dengan peluang yang dimiliki Mahathir saat maju dalam Pemilu Malaysia.

“Pak Amien kan maju karena terinspirasi Pak Mahathir, tapi menurut saya beda jauh ya,” kata Qodari saat dihubungi, Senin (11/6/2018).

Sebelumnya, Amien Rais mengungkapkan rencananya untuk maju sebagai calon presiden dalam Pilpres 2019. Ia mengaku terinspirasi oleh kemenangan

Mahathir di Malaysia, padahal usia Mahathir sudah menginjak 92 tahun.

“Mbah Amien Rais ini walaupun sudah tua enggak apa-apa. Begitu Mahathir jadi, saya jadi remaja lagi sekarang,” kata Amien Rais akhir pekan kemarin.

Akan tetapi di luar masalah usia, menurut Qodari, Amien Rais menghadapi kondisi yang berbeda dibandingkan Mahathir. Dia mengatakan Mahathir pernah menjabat sebagai perdana menteri sebelumnya

Menurut Qodari, Mahathir terbilang berhasil memimpin Malaysia dalam jangka waktu panjang.

Sementara, kata dia, Amien Rais belum punya pengalaman memimpin sebuah pemerintahan. Amien, kata dia, baru teruji sebagai Ketua MPR.

“Kalau Pak Mahathir enggak pernah pimpin Malaysia dan enggak sukses, saya pikir belum tentu dia menang,” kata Qodari.

Selain itu, menurut Qodari, kemenangan Mahathir juga dipengaruhi oleh dugaan kasus korupsi yang dilakukan calon perdana menteri inkumben Najib Razak.

Seperti diketahui, penegak hukum Malaysia tengah menyelidiki Najib dalam skandal korupsi, salah satunya dugaan korupsi di perusahaan milik negara, 1Malaysia Development Berhard (1MDB).

Sementara, di Indonesia, kata Qodari, belum ada kasus korupsi yang menjerat calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi yang membuat popularitasnya turun.

“Kalau Najib enggak pernah terkena skandal korupsi mungkin saja Mahathir enggak menang,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper