Bisnis.com, JAKARTA - Kerugian ekonomi akibat pemogokan lama pengemudi truk di seluruh Brasil sejak Senin (21/5/2018) sudah melebihi 10,2 miliar real Brasil (US$2,8 miliar), demikian perkiraan dari berbagai sektor.
Jumlah itu, yang disirkan oleh harian Folha de Sao Paulo, lebih dari dua kali lipat lima miliar real Brasil (1,37 dolar AS) yang telah dikucurkan oleh pemerintah untuk menutupi kerugian.
Presiden Kamar Industri Konstruksi Brasil (CBIC) Jose Carlos Marins mengatakan 40 persen kegiatan sektor tersebut telah terpengaruh oleh pemogokan sopir truk, sehingga membahayakan bisnis yang bernilai 2,4 miliar real Brasil tersebut (US$657 juta).
Di sektor unggas dan babi, kerugian diperkirakan mencapai 1,8 miliar real Brasil (493 juta dolar AS) dalam lima hari pertama pemogokan.
Perhimpunan Protein Hewani Brasil (ABPA) mengatakan jumlah itu meliputi kerugian di pasar dalam negeri dan ekspor, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin (28/5/2018) pagi.
"Setiap hari, banyak ayam mati dan telur tidak diproduksi. Lebih dari9 50 juta unggas sudah mati," katanya.
Baca Juga
Di sektor industri ternak, kerugian ekspor telah diperkirakan mencapai 620 juta real Brazil (170 juta dolar AS), walaipun jumlah itu bisa naik dalam beberapa hari, sebab hewan mulai kehabisan pakan.
Produsen susu telah mengumumkan kerugian 1,1 miliar real Brasil (300 juta dolar AS), dengan 95 juta liter susu hilang setiap hari. Sektor farmasi telah melaporkan menderita kerugian satu miliar real Brasil (275 juta dolar AS) dan sektor otomotif telah mengumumkan kerugian sebanyak 1,3 miliar real Brasil (355 juta dolar AS) karena banyak pabrik tutup gara-gara kekurangan suku-cadang.
Pasar swalayan telah kehabisan stok makanan, obat juga menghilang dari rak di perusahaan farmasi dan stasiun pompa bensin kehabisan bensin, sehingga melumpuhkan ekonomi terbesar di Amerika Latin itu.