Bisnis.com, KAIRO - Penguasa Mesir telah menahan pemimpin oposisi terkemuka Hazim Abdelazim, tiga sumber keamanan mengatakan kepada Reuters pada Minggu (27/5/2018).
Penahanan itu merupakan perkembangan paling akhir yang kelompok-kelompok hak asasi manusia katakan merupakan kampanye untuk membungkam para pengeritik pemerintah.
Mesir dalam beberapa pekan menangkap beberapa pegiat terkemuka dalam penumpasan atas pengeritik yang diikuti protes-protes kecil menentang kenaikan ongkos metro.
Abdelazim, yang pernah menjadi deputi menteri telekom di bawah Presiden Hosni Mubarak yang digulingkan, ditangkap di rumahnya di Kairo Sabtu malam atas kecurigaan menyiarkan berita hoax dan memicu ketakpuasan terhadap negara, kata satu sumber.
Ia terlibat aktif dalam kampanye pemilihan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi tahun 2014. Saat itu dia menjadi ketua komite pemuda.
Kemudian ia melukiskan pengalaman profil Twitter-nya sebagai "dosa paling besar." Kementerian Dalam Negeri Mesir tak dapat segera diminta komentar.
Pekan lalu, penguasa Mesir menangkap blogger pemenang anugerah dan wartawan Wael Abbas, menuduhnya terlibat dalam organisasi ilegal dan menyiarkan berita bohong.
Panangkapan Abbas menyusul penahanan sedikitnya tiga tokoh oposisi lainnya.
Kelompok-kelompok HAM mengatakan rekor hak sipil dan HAM Mesir telah memburuk di bawah Sisi, tetapi para pendukungnya mengatakan kebijakan keamanan kerasnya dibutuhkan untuk menjamin stabilitas sementara Mesir pulih dari huru-hara politik selama bertahun-tahun dan menangani tantangan ekonomi dan pemberontakan Islamis.
Sisi menang dalam pemilihan Maret dan terpilih kembali untuk periode kedua.