Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Venezuela mengusir dua diplomat penting Amerika Serikat (AS) setelah AS memberlakukan sanksi pascapemilihan yang kontroversial di negara Amerika Latin tersebut.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Selasa (22/5/2018) waktu setempat menyatakan bahwa Charge d’Affaires Todd Robinson dan Konsul Jendral Brian Naranjo harus meninggalkan Venezuela dalam 48 jam, karena dinilai telah ikut campur dalam politik internal di Venezuela.
Pengusiran terhadap keduanya, disertai penangkapan enam perwira militer, terjadi setelah Maduro kembali terpilih untuk memerintah selama enam tahun lagi pada Minggu (20/5).
Keesokan harinya, AS melarang pembelian utang kepada Pemerintah Venezuela, termasuk kepada perusahaan minyak yang dikelola oleh pemerintah, Petroleos de Venezuela SA. Langkah ini dimaksudkan untuk menarik jaring keuangan lebih ketat di sekitar industri tanpa membebani populasi yang tertindas di negara itu.
“Saya mengutuk semua sanksi yang merugikan Venezuela,” kata Maduro dalam pidato yang disiarkan televisi setempat, seperti dilansir Bloomberg.
“Kami akan memberikan bukti atas konspirasi militer, ekonomi, dan politik dari para pejabat kedutaan. Cukup banyak konspirasi. Tampaknya mustahil untuk memiliki hubungan yang terhormat dengan pemerintah AS,” tegasnya.
Perintah Maduro mencerminkan kelanjutan dari hubungan dingin yang panjang antara kegagalan Venezuela setelah eksperimen selama dua dekade dengan sosialisme dan salah satu mitra perdagangan terbesarnya. Terlepas dari penjualan ribuan barel minyak mentah ke AS setiap hari, Venezuela telah lama menuding AS mencoba melemahkan rezim otoriter negara tersebut.
Menyusul perintah pengusirannya, Robinson menyampaikan pernyataan tegas.
“Kami dengan tegas menolak tuduhan terhadap diri saya dan konsul jenderal saya,” tuturnya dalam sebuah konferensi pers yang dipublikasikan di situs Union Radio.
Di antara tuduhan yang dilayangkannya, Maduro mengatakan Robinson dan Naranjo telah menekan para kandidat oposisi untuk tidak mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun ini.