Kabar24.com, JAKARTA – Yunani dan para krediturnya sepakat melangkah ke tahap berikutnya untuk peninjauan akhir bailout Negeri Seribu Dewa. Hal itu merupakan tonggak utama bagi Yunani agar dapat keluar dari program bailout dan mendapatkan kesepakatan untuk keringanan utang.
Para pejabat pemerintah dan perwakilan dari Dana Moneter Internasional (IMF) serta institusi pemberi pinjaman Zona Euro telah mengakhiri diskusi selama seminggu penuh di Athena pada Sabtu (19/5).
“Pencapaian kesepakatan teknikal untuk menyimpulkan tinjauan bailout keempat, yang disebut kesepakatan level staf, telah melancarkan jalan untuk diskusi mengenai keringanan utang,” ujar Menteri Keuangan Yunani Euclid Tsakalotos seperti dikutip Bloomberg, Minggu (20/5).
Adapun para menteri keuangan Zona Euro akan memulai diskusi mengenai cara meringankan beban utang Yunani sebesar 320 miliar euro (US$377 miliar) pada pertemuan 24 Mei 2018.
Service Level Agreement (SLA) juga akan mengizinkan para pembuat kebijakan untuk melanjutkan proses rancangan kerangka kerja bagi pemantauan pascaprogram bailout Yunani. Selain itu, mereka juga akan menentukan apa saja yang perlu dilampirkan untuk meringankan utang tersebut.
Tsakalotos mengatakan, mekanismenya akan didiskuisikan pada pertemuan Eurogroup pada 21 Juni 2018.
“Otoritas Yunani ingin mengimplementasikan pengukuran ini secepatnya di pertemuan para menteri keuangan,” tulis pernyataan dari institusi Eropa yang dikeluarkan di Brussels.
Pernyataan itu menyebutkan, hingga kini, pertukaran intensif antara institusi dan otoritas Yunani akan terus dilanjutkan untuk beberapa pekan ke depan.
Para pejabat Zona Euro pun bersedia untuk mendiskusikan perpanjangan periode pembayaran utang untuk Yunani. Kendati perbedaan tetap ada di antara para kreditur mengenai utang bailout yang mana yang harus direstrukturisasi.
Selain itu, mereka memiliki perbedaan pendapat mengenai surplus anggaran primer yang ingin dipertahankan Yunani, cara kerja keringanan utang otomatis yang berada di bawah mekanisme Perancis, dan hubungan akhir dari bailout ini terhadap tingkat suku bunga dan tingkat pertumbuhan Zona Euro.
Adapun perdebatan juga berkecamuk di antara institusi kreditur mengenai apakah keluarnya Yunani dari program bailout ini akan diikuti oleh pemberian kredit pencegahan (precautionary credit line) dari Mekanisme Stabilitas Eropa. Pemerintahan di Athena pun telah berulang kali menolak opsi kredit tersebut, meskipun pejabat dari Bank Sentral Eropa (ECB) dan IMF menyatakan bahwa opsi itu memberikan dukungan kuat yang dibutuhkan Yunani selama masa pascabailout.
