Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencoba beropini mengenai perjalan 20 tahun reformasi. Sayang, kicauannya di akun twiiter @SBYudhoyono itu malah mendapatkan cibiran dari para pengguna Twitter.
“Semangat & agenda Reformasi 1998, 20 th lalu - "koreksi besar & mendasar atas kehidupan bangsa yg kurang adil & berimbang bagi rakyat". *SBY*,” demikian postingan SBY di akun twitter @SBYudhoyono pada pukul 8:38 Minggu (20/5/2018).
Hingga pukul 21:45 WIB, ada 20 komentar mengenai postingan SBY tersebut,tetapi mayoritas bernada negatif.
Meskipun demikian pertumbuhan ekonomi 6% semasa pemerintahan SBY mendapatkan apresiasi dari @TranceX9.
Begitu pula dengan akun twitter @soeyoto1 yang menilai kepemimpinan SY bisa jadi panutan presiden penerusnya.
“Pembangunan yang berimbang dengan peningkatan kesejahteraan Masyarakat adalah ciri kecerdasan Pemimpin. Presiden RI ke 6 bisa dijadikan contoh untuk Pemimpin2 yang akan datang,” katanya.
Sementara akun @WiberMelayu1 sependapat bahwa reformasi perlu dilanjutkan. “Sekarang rakyat makin susah listrik makin mahal, Rakyat makin terbelah, kebutuhan pokok makin tak terjangkau, daya beli masyarakat menurun, kesenjangan sosial makin menganga, Reformasi perlu di lanjutkan.”
Selebihnya, tanggapan netizen bernada negatif karena justru melihat banyak kegagalan semasa pemerintahan SBY.
"sekarang BBM satu harga, pembangunan jalan terus, rakyat menikmati harga sembako yg terkendali, nggak kayak dll gula 18rb!" tukas akun twitter @samsulb05486334.
Simak polemik postingan SBY tersebut di link ini https://twitter.com/SBYudhoyono/status/998196222400774145?s=08.