Bisnis.com, HAVANA - Hanya tiga perempuan selamat dalam kecelakaan pesawat tragis pada Jumat (18/5/2018) di Ibu Kota Kuba, Havana, tapi pihak berwenang masih belum menyiarkan jumlah korban jiwa.
Menurut media lokal, awalnya jumlah penyintas empat, tiga perempuan dan satu laki-laki yang meninggal setelah tiba di rumah sakit.
Dr. Carlos Alberto Martinez, Direktur Rumah Sakit Califto Garcia di Ibu Kota Kuba, mengatakan perempuan yang cedera berada dalam kondisi stabil, tapi pemeriksaan mereka mengatakan mereka kritis.
Pesawat itu, yang disewa oleh perusahaan lokal Cubana de Aviacion dari Perusahaan Penerbangan Meksiko Damojh, jatuh tak lama setelah lepas-landas dari Bandar Udara Internasional Havana Jose Marti.
Sebanyak 111 orang berada di dalam pesawat tersebut, termasukan 104 penumpang dan satu bayi, kata Menteri Transportasi Negara Pulau itu Adel Yzquierdo kepada media setempat.
Pejabat tersebut mengatakan kebanyakan korban adalah warga negara Kuba, dan juga ada lima warga negara asing di pesawat itu, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu siang. Selain mereka, ada enam awak --yang berkebangsaan Kuba.
Pemerintah Kuba mengumumkan dua hari berkabung mulai pukul 06.00 (17.00 WIB) pada Sabtu sampai Ahad tengah malam.
Satu komisi untuk menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut telah dibentuk. Komisi itu --yang dipimpin oleh Lembaga Penerbangan Sipil-- akan melakukan penyelidikan dengan bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri --yang telah mengamankan lokasi kecelakaan, kata Yzquierdo.
Pejabat Kuba tersebut mengatakan proses penyelidikan akan rumit, akibat hujan lebat di wilayah Havana selama beberapa jam belakangan ini.
Solidaritas
Media lokal juga melaporkan bahwa Raul Castro, Sekretaris I Partai Komunis Kuba, menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga korban.
Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel segera pergi ke lokasi kecelakaan. Di dalam pernyataannya kepada stasiun televisi lokal, ia menyampaikan solidaritasnya buat keluarga korban yang tewas dan mengumumkan penyelidikan untuk menjelaskan penyebab kecelakaan itu sedang berlangsung.
Kecelakaan Jumat tersebut adalah kecelakaan terbesa ketiga di Kuba sejak 2010.
Tahun lalu, satu pesawat militer Kuba jatuh di lereng bukit di Provinsi Artemisa di Kuba Barat, sehingga menewaskan delapan prajurit di dalamnya.
Pada November 2010, satu pesawat AeroCaribbean dari Santiago menuju Havana jatuh saat pesawat itu terbang di wilayah Kuba Tengah, sehingga menewaskan 68 orang, termasuk 28 orang asing.