Kabar24.com, JAKARTA – Bank Sentral Malaysia mempertahankan stabilitas kebijakannya dengan tidak mengubah suku bunga acuan pada Kamis (10/5/2018) setelah kemenangan Pemimpin Oposisi Mahathir Mohamad dalam Pemilu.
Berdasarkan pernyataan resminya yang dikutip Bloomberg, Kamis (10/5/2018), Bank Negara Malaysia membiarkan kebijakan suku bunga overnight berada di level 3,25%. Hal ini sesuai dengan perkiraan ekonom yang disurvei oleh Bloomberg.
Adapun, Bank Negara Malaysia menyatakan, para pembuat kebijakan telah berusaha mengatasi kekhawatiran investor setelah hasil pemilu diumumkan.
Mereka mengungkapkan bahwa outlook ekonomi Malaysia tetap positif dan fundamental sangat kokoh.
“Outlook ekonomi domestik tetap positif, sektor keuangan masih kuat dan kondisi moneter serta keuangan masih mendukung untuk pertumbuhan ekonomi untuk masa pascapemilu,” tulis Bank Negara Malaysia.
Sementara itu, Bank Negara Malaysia merupakan bank sentral pertama di Asia yang menaikkan suku bunganya tahun ini pada Januari.
Hal itu memungkinkan bank sentral untuk menahan pengetatan moneter berikutnya. Adapun inflasi telah melemah 1,3% pada Maret, laju terlambat sejak Juli 2016.
Sementara tekanan harga diharapkan untuk tetap moderat tahun ini, Bank Negara menyatakan jalur utama untuk inflasi akan bergantung dengan harga minyak global, yang saat ini masih dipenuhi ketidakpastian.
Adapun di dalam lingkungan pascapemilu, investor mencari keberlanjutan kebijakan. Fokusnya adalah untuk mempertahankan kuatnya pertumbuhan ekonomi, mengetatkan defisit anggaran, dan mengelola risiko pasar.
Mahathir telah berjanji untuk memotong pajak barang dan jasa dalam tempo 100 hari dia menjabat. Pasar keuangan pun tutup pada Kamis (10/5/2018) dan Jumat (11/5/2018) setelah pemerintah mengumumkan hari libur nasional.