Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno meminta agar Gerindra tak diadu domba dengan polisi.
Hal ini diungkapkan Sandiaga menyusul insiden kedatangan anggota korps Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah Jawa Tengah ke kantor Dewan Pengurus Cabang Partai Gerindra di Semarang, Jawa Tengah.
"Kami enggak mau ini jadi kesalahpahaman yang dieksploitasi dan menjadi poin yang mengadu domba kepolisian dengan kami," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/5/2018).
Sebanyak 12 anggota Brimob Polda Jawa Tengah mendatangi kantor DPC Gerindra Semarang pada Jumat (4/5/2018).
Menurut anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade, anggota Brimob menanyai pegawai sekretariat perihal kaus #2019GantiPresiden. Dia pun menilai kedatangan anggota Brimob itu sebagai bentuk ketidaknetralan aparat negara.
Kepala Divisi Humas Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menampik adanya tindakan Brimob yang menanyakan soal kaus. Kata dia, kedatangan itu merupakan patroli biasa.
Baca Juga
Sandiaga mengatakan selama ini hubungan partainya dengan kepolisian berjalan baik. Ihwal insiden di Semarang itu, kata dia, akan ditangani oleh politikus Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Pimpinan Gerindra telah menugasi Dasco mencari klarifikasi dari Brimob.
Menurut Sandiaga, komunikasi yang dijalin Dasco dengan Brimob pun harus berlangsung dalam asas kekeluargaan. Dia berpendapat, semua pihak harus introspeksi atas kejadian itu. Ia juga enggan berprasangka kedatangan Brimob terkait dengan gerakan dan kaus #2019GantiPresiden yang dipopulerkan koalisi Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.
Politikus yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pemenangan Gerindra ini tak mau dibenturkan dengan pihak manapun, apalagi pemerintah.
"Tahun politik ini, baik 2018 dan 2019, jangan malah membentur-benturkan Gerindra sebagai partai oposisi dengan pemerintah. Kami harapkan semua pihak menahan diri," kata Sandiaga.